Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Kompas.com - 18/06/2024, 15:38 WIB
Perdana Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Seorang santri Pondok Pesantren di Payakumbuh, Sumatera Barat, MG (15) ditemukan tewas setelah terseret arus sungai Batang Agam, Selasa (18/6/2024).

Sebelumnya, MG bersama santri lain membersihkan peralatan kurban seperti pisau, baskom, dan lainnya di tepian sungai.

MG diduga terpeleset dan terseret arus sungai, sehingga sempat hilang sampai akhirnya tim gabungan pencarian menemukan korban meninggal dunia.

"Kejadiannya Selasa pagi. Setelah hilang, tim gabungan melakukan pencarian dan akhirnya ditemukan siangnya tidak jauh dari lokasi hilang."

Demikian kata Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Doni Pramadona yang dihubungi Kompas.com, siang ini.

Baca juga: Petani di Sikka Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai Sejauh 2,1 Km

Doni menceritakan, peristiwa berawal saat MG bersama belasan rekannya pergi ke sungai untuk membersihkan peralatan potong hewan kurban.

Tiba di lokasi, kondisi arus sungai cukup deras, namun mereka tetap melakukan pencucian. "MG ini tidak bisa berenang. Diduga dia terpeleset dan akhirnya terseret arus air," kata Doni.

Awalnya, rekan-rekan MG sudah berusaha mencari, namun tidak ditemukan dan akhirnya dilaporkan ke warga. Laporan ini kemudian dilanjutkan ke Tim Basarnas, yang akhirnya datang melakukan pencarian.

"Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB dan kemudian dibawa ke RSUD Adnan WD, sebelum diserahkan ke keluarga," kata Doni.

Baca juga: Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com