Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pastikan Pengerukan Aliran Sungai Lancar, Bupati HST Kembali Monitoring Penggunaan Ekskavator Amphibi

Kompas.com - 22/11/2023, 20:47 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Aulia Oktafiandi kembali melakukan monitoring untuk memastikan kelancaran penggunaan alat berat ekskavator amphibi.

Kali ini, Aulia didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syahidin melakukan monitoring ke Desa Pahalatan, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten HST, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (6/11/2023). Sebelumnya, ia melakukan monitoring kerja ekskavator amphibi di Desa Kayu Rabah.

Dalam kesempatan itu, Aulia mengatakan, tujuan utama monitoring kerja adalah untuk mengetahui sejauh mana proses pengerukan daerah aliran Sungai Awang Kandangan.

“Tujuan kami untuk mengetahui sejauh mana proses pengerukan daerah aliran Sungai awang kandangan, sehingga hasilnya nanti diharapkan bila terjadi banjir Desa Pahalatan tidak sampai terendam,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Ratusan Rumah Warga di Bima Terendam Banjir

Ia berharap, usaha bersama tersebut bisa bermanfaat, khususnya bagi warga Desa Pahalatan supaya daerah mereka tidak terendam lagi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST melalui Dinas PUPR Kabupaten HST membeli dua unit Excavator Amphibi berukuran 8 ton dan 20 ton.

DOK. Humas Pemkab HST Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST melalui Dinas PUPR Kabupaten HST membeli dua unit Excavator Amphibi berukuran 8 ton dan 20 ton.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST melalui Dinas PUPR Kabupaten HST membeli dua unit ekskavator amphibi berukuran 8 ton dan 20 ton.

Pengadaan dua unit ekskavator amphibi tersebut merupakan salah satu upaya Pemkab HST dalam mengatasi permasalahan sungai yang selama ini belum bisa dituntaskan.

Permasalahan sungai tersebut, yakni adanya tumpukan sampah kayu yang hanyut terbawa arus banjir hingga menumpuk di bagian hilir sungai, terutama pada wilayah di bagian hilir Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai.

Baca juga: Banyak Sampah Menghambat Drainase, Mbak Ita Larang Warga Semarang Buang Sampah ke Sungai

Kedua alat berat itu sementara difungsikan untuk melakukan pengerukan dan pembersihan sungai.

Ekskavator dengan berat 20 ton saat ini difungsikan untuk melakukan pengerukan dan pembersihan daerah aliran Sungai Awang Kandangan di Desa Pahalatan, Kecamatan LAU, dan ekskavator dengan berat 8 ton di Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan.

Sementara itu, Plt Kadis PUPR Syahidin mengatakan, penggunaan alat berat tersebut akan mempermudah dalam membersihkan sungai, terutama untuk sungai yang lebar seperti Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai.

“Upaya ini diharapkan dapat mempercepat aliran sungai dan mengurangi genangan akibat banjir,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com