Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sampah Menghambat Drainase, Mbak Ita Larang Warga Semarang Buang Sampah ke Sungai

Kompas.com - 22/11/2023, 16:09 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta warga tidak membuang sampah di sungai atau aliran air.

"Terlebih saat ini telah memasuki musim hujan," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/11/2203).

Saat ini, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang secara intens melakukan pembersihan saluran air.

Baca juga: Diduga Jadi Penyebab Banjir, 4 Lapak di Jalan Kaligawe Semarang Dirobohkan

"Ternyata banyak ditemukan sampah yang menyumbat drainase dan ini menyebabkan genangan-genangan. Karena air tidak bisa mengalir. Sampah juga dapat menghambat kinerja pompa pengendali banjir," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat jangan membuang sampah di sungai, karena selama ini banyak warga yang masih asal-asalan membuang sampah.

"Dan paling banyak ya (sampah) di sungai," ujarnya.

Mengantisipasi potensi genangan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

Mbak Ita juga telah berkoordinasi dengan BBWS dan BPJN melakukan mapping wilayah berpotensi banjir.

"Termasuk di flyover Madukoro ada crossing yang perlu diperbesar karena disana ada genangan-genangan," imbuhnya.

Baca juga: Banjir Kaligawe-Genuk, Pemkot Semarang Kerahkan Pompa Mobile agar Air Surut

Selain dengan BBWS, lanjut Mbak Ita, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang sudah intens melakukan pengerukan sedimentasi.

Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) juga turut membantu melalui perbaikan drainase di tengah kota seperti di Jalan Depok, Jalan Pemuda, Jalan Erlangga dan lainnya.

"Juga crossing di beberapa jalan harus kita perlebar diameternya. Ini upaya-upaya agar tidak terjadi genangan utamanya di jalan protokol kota Semarang," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com