Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Penyebab Banjir, 4 Lapak di Jalan Kaligawe Semarang Dirobohkan

Kompas.com - 21/11/2023, 10:21 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Empat lapak pedagang kaki lima (PKL) ilegal di Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dirobohkan Satpol PP.

Perobohan itu dilakukan karena lapak tersebut disinyalir menjadi penyebab banjir di Jalan Kaligawe yang terjadi pada Selasa (14/11/2023) malam.

Baca juga: Gara-gara Banjir, Lampu PJU Sepanjang Jalan Kaligawe Dipadamkan hingga Minggu

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, lapak semi permanen itu berdiri di atas saluran air dan menimbulkan banyak sampah.

"Di bawah lapak banyak sampah menumpuk," jelas Fajar kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

Dia menjelaskan, pembongkaran lapak ilegal itu dilakukan agar aliran air lancar. Selain itu, mendirikan bangunan di atas saluran air juga dilarang keras.

"Selama ini aliran air tersendat karena tertutup sampah rumput dan kayu. Otomatis air membludak," kata dia.

Sebelumnya, lurah setempat juga telah mengirim pemberitahuan kepada para pedagang lapak ilegal tersebut.

"Terkait pembongkaran sudah kita komunikasikan melalui lurah," imbuh Fajar.

Baca juga: Banjir Kaligawe-Genuk, Pemkot Semarang Kerahkan Pompa Mobile agar Air Surut

Selain menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang, Fajar juga tak ingin kecolongan terjadi banjir di Jalan Kaligawe saat puncak musim hujan mendatang.

"Kami tidak ingin kecolongan. Kita robohkan sekarang," paparnya.

Petugas Satpol PP Kota Semarang, Jawa Tengah merobohkan lapak di Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com