KOMPAS.com - Banten merupakan salah satu provinsi yang terletak di Ujung barat Pulau Jawa.
Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9 662,92 kilometer persegi dengan ibu kota terletak di Serang.
Baca juga: Wali Kota Serang Sesalkan Gubernur Banten Belum Kunjungi Lokasi Banjir
Sebelum menjadi provinsi, Banten merupakan sebuah kabupaten yang berada di wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Gugat Gubernur Banten ke PTUN, Mantan Sekda Al Muktabar: Saya Tidak Pernah Mengundurkan Diri
Provinsi Banten kemudian terbentuk dari pemekaran wilayah melalui Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000.
Baca juga: PPKM di Tangerang Raya Naik ke Level 3, Ini Respons Gubernur Banten
Sejak saat itu, tanggal 4 Oktober 2000 ditetapkan sebagai sebagai Hari Jadi Provinsi Banten.
Sejak awal berdiri hingga saat ini, Provinsi Banten dipimpin oleh beberapa gubernur.
No. | Nama Gubernur | Masa Jabatan |
1 | Hakamudin Djamal | 2000-2002 |
2 | Djoko Munandar | 2002-2005 |
3 | Ratu Atut Chosiyah | 2007-2015 |
4 | Rano Karno | 2015-2017 |
5 | Wahidin Halim | 2017-2022 |
Selain gubernur, Provinsi Banten juga pernah dipimpin oleh Pelaksana Tugas Gubernur.
No. | Pelaksana Tugas Gubernur | Masa Jabatan |
1 | Ratu Atut Chosiyah | 20 Oktober 2005 - 11 Januari 2007 |
2 | Rano Karno | 9 Mei 2014 - 12 Agustus 2015 |
3 | Nata Irawan | 26 Oktober 2016 - 12 Mei 2017 |
Hakamudin Djamal merupakan pelaksana tugas Gubernur Provinsi Banten pertama yang menjabat.
Sebagai provinsi yang relatif masih sangat muda, Hakamudin Djamal memimpin provinsi ini sebelum pemilihan gubernur dilaksanakan.
Djoko Munandar merupakan Gubernur Banten terpilih pertama melalui Pilgub, berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah.
Masa jabatan Djoko Munandar cukup singkat karena terjerat dugaan korupsi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten tahun 2003 sebesar Rp13 miliar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian memberhentikan sementara Gubernur Banten Djoko Munandar karena menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi.
Ratu Atut Chosiyah adalah gubernur wanita pertama yang naik menggantikan Djoko Munandar, setelah sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati Banten.
Ia kemudian kembali terpilih melalui jalur Pilkada, berpasangan dengan wakilnya Rano Karno.
Pada 2013, Ratu Atut menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan dan Pilkada Lebak.
Ia dinonaktifkan pada 13 Mei 2014, terkait kasus dugaan suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten.
Rano Karno resmi dilantik sebagai Gubernur Banten oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara menggantikan Ratu Atut Chosiyah pada 2015.
Rano Karno menjabat hingga masa jabatan gubernur yang dipilih melalui jalur Pilkada 2012 itu habis, atau hanya 2 tahun sampai 2017.
Wahidin Halim terpilih menggantikan Rano Karno pada Pilkada 2017 dan menjabat hingga 2022.
Pada masa kepemimpinannya, dilakukan beberapa pembangunan infrastruktur termasuk
Banten International Stadium, Jembatan Bogeg, Jembatan Ciberang, dan wisata serta masjid Negeri di Atas Awan.
Sumber:
biropemerintahan.bantenprov.go.id
www.bps.go.id
www.bpkp.go.id
nasional.kompas.com
setkab.go.id
antaranews.com