SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim belum pernah terjun langsung ke lokasi banjir di Kota Serang. Hal itu pun dibenarkan oleh Wali Kota Serang Syafrudin.
"Belum (meninjau banjir), engga tahu kenapa (alasan belum meninjau)," kata Syafrudin ditanya wartawan usai menghadiri sosialisasi rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stanting di hotel Ratu, Kota Serang, Senin (7/3/2022).
Syafrudin menginginkan orang nomor satu di Provinsi Banten meninjau lokasi banjir dan bertemu dengan para penyintas banjir.
Baca juga: Wali Kota Serang Minta Normalisasi Sungai Cibanten, BBWSC3: Tertibkan Juga Bangunan di Badan Sungai
Ia pun menyesalkan bahwa Wahidin tak kunjung meninjau banjir di ibu kota provinsi Banten itu sejak hari pertama hingga hari ketujuh pascabanjir.
"Menyesalkan," singkat Syafrudin sambil meninggalkan wartawan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Serang, Banten menetapkan tidak memperpanjang status tanggap darurat banjir. Kini, sudah masuk pada transisi ke pumilahan pascabanjir.
Berdasarkan surat keputusan Wali Kota Serang nomor 366/Kep.109.Huk/2022 menetapkan penanganan transisi ke darurat bencana banjir selama 60 hari kerja terhitung sejak 6 Maret 2022.
Baca juga: Pascabanjir, Pemkot Serang Tetapkan Status Transisi Darurat ke Pemulihan Selama 60 Hari
Sementara itu, data terbaru dari BPBD Kota Serang tercatat sebanyak 5.121 unit rumah dan 18.092 jiwa terdampak.
Banjir yang disebabkan meluapnya sungai Ciujung itu juga menyebabkan 21 jembatan dan 165 rumah rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.