Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem Diprediksi sampai Februari 2022, BPBD Nunukan: Waspada Buaya dan Ular

Kompas.com - 19/11/2021, 17:28 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Kalimantan Utara tengah bersiap untuk menghadapi bencana banjir tahunan menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Lembaga itu mengeluarkan status siaga banjir untuk 4 wilayah di Kaltara, yaitu Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Bulungan.

‘’Kami sudah melakukan komunikasi setiap saat dengan BMKG juga stakeholder. Kita sudah menerima warning dan prediksi BMKG yang memperkirakan cuaca sekitar 3 bulanan ini berpotensi bencana banjir. Kita lakukan kesiapsiagaan dan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang sudah mengeluarkan SE atas masalah ini,’’ ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Kesiapan Logistik BPBD Nunukan Hasan, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Bupati Nunukan Memohon Alokasi Vaksin Johnson & Johnson untuk Masyarakat Pedalaman di Perbatasan RI-Malaysia

Pada SE Gubernur Kaltara Nomor 370/3806.3/BPBD/GUB tentang Kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem di Provinsi Kalimantan Utara, ada 3 poin yang ditekankan.

Pertama, agar pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayahnya untuk mendapatkan prediksi perkembangan cuaca lebih dini sebagai dasar tindak lanjut dan kebijakan penanganan bencana.

Kedua, agar pemerintah daerah memperkuat sinergitas antardinas dan aparatur untuk melakukan langkah langkah kesiapsiagaan sesuai tugas pokok fungsi dan kewenangannya masing masing.

Adapun ketiga adalah supaya emerintah Daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan kondisi yang ditimbulkan.

‘’Jadi saat ini bencana banjir tidak lagi terpusat di satu wilayah seperti beberapa tahun lalu. Bahkan semua daerah memiliki potensi yang sama, hanya memang keparahannya berbeda,’’ jelasnya.

Ancaman buaya dan ular hitam

Selain memberikan warning potensi bencana di musim cuaca penghujan, BPBD juga meminta masyarakat waspada ancaman ikutan.

Ancaman tersebut berasal dari banyaknya habitat buaya yang saat ini sudah berkembang biak.

‘’Ancaman ikutan juga menjadi perkara kewaspadaan lain. Kami sering melihat buaya berjejer di tengah sungai dan memasuki pemukiman warga saat banjir. Belum lagi banyaknya ular hitam yang keluar dari hutan akibat banjir,’’imbau Hasan.

Baca juga: Kebakaran di Kawasan Padat Pendudukan Nunukan, Puluhan Orang Harus Mengungsi

Hasan menegaskan, saat ini, habitat buaya sudah menjadi kekhawatiran tersendiri.

Apalagi saat air meluap, predator air tersebut bisa leluasa masuk rumah panggung warga dan mengancam keselamatan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com