GRESIK, KOMPAS.com - Bagi orang pada umumnya, membuat batik tulis bukan perkara mudah.
Namun siapa dangka, anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhayangkari Gresik telah berhasil menghasilkan karya batik tulis yang diminati oleh konsumen.
Batik karya siswa SLB Bhayangkari Gresik rupanya memikat perhatian salah satu perusahaan asing di Indonesia.
Adalah Williams Sonoma, perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki kantor di Jakarta dan Surabaya. Perusahaan itu sampai mengutus perwakilan ke Gresik.
Rombongan yang dipimpin oleh Yuliasari Dewi selaku office manager Williams-Sonoma, bahkan sempat menyerahkan bantuan berupa kain dan peralatan membatik kepada SLB Bhayangkari Gresik.
Bantuan diharapkan, dapat membantu mendukung pembelajaran serta pelatihan bagi siswa berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuan mereka.
"Saya kagum setelah melihat anak-anak di sini, kami sendiri sudah pernah coba buat batik dan itu sangat susah. Mereka punya keterbatasan, tapi sangat semangat dan hasilnya bagus," ucap Itta, sapaan Yuliasari Dewi.
Baca juga: Kasus Pencurian 199 Ponsel di Gresik, 2 Pelaku Ditangkap di Bogor
Itta menjelaskan, pihaknya juga sempat membeli beberapa kain batik yang dihasilkan oleh siswa SLB Bhayangkari Gresik.
Hasil karya tersebut kemudian dibeli oleh karyawan. Adapun uang hasil pembelian oleh pihak perusahaan disumbangkan kepada salah satu panti asuhan.
"Ini budaya asli Indonesia, dan sebisa mungkin akan kami support supaya budaya ini tidak sampai hilang. Bantuan yang kami berikan, juga untuk memperingati Universal Children Day yang diperingati besok (20/11/2021)," kata Itta.
Baca juga: Kronologi 4 Begal di Gresik Rampas Motor Warga, Acungkan Pisau dan Pukul Kepala Korban
Kepala SLB Bhayangkari Nur Janah mengatakan, pihaknya memang menyertakan kegiatan membatik tulis hingga beberapa kerajinan lain dalam metode pembelajaran siswa berkebutuhan khusus.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk pembelajaran, sekaligus bekal kemandirian siswa selepas dinyatakan lulus SLB nantinya.
"Selain metode pembelajaran, guru dan staf pendidik yang ada di sini memang saya beri pelatihan, dengan itu kemudian diteruskan kepada siswa di sini yang memang di bawah rata-rata (berkebutuhan khusus)," ujar Nur Janah, kepada awak media, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Atap Bangunan Kelas SMPN 27 Gresik Ambruk, Ini Respons Ketua DPRD