Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tahun di NTT, Pengungsi Afganistan Minta Pindah ke Negara Ketiga: Kami Ingin Hidup Normal...

Kompas.com - 22/10/2021, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi asal Afganistan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementrian Hukum dan HAM, Kota Kupang, NTT pada Kamis (21/10/2021).

Mereka meminta pemerintah Indonesia memfasilitasi para pengungsi agar bisa segera pindah ke negara ketiga.

Salah satu pengungsi yang berunjuk rasa adalah Jawad. Ia mengaku berada di NTT sejak 2012.

Menurutnya ia dan rekan-rekannya tak bisa pulang ke Afganistan. Apalagi saat ini, Afganistan telah dikuasai Taliban. Jika memaksa pulang maka akan mengancam nyawanya.

Baca juga: Pencari Suaka Asal Afghanistan Kembali Datangi Kantor DPRD Batam

"Saya tidak tahu nasib keluarga di Afghanistan. Saya tidak bisa pulang ke negara asal saya yakni Afghanistan, apalagi sudah dikuasai Taliban," kata Jawad kepada sejumlah wartawan di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan pihak International Organization for Migration (IOM) atau Organisasi Internasional untuk Migrasi di Kota Kupang, seolah sudah melepas tanggung jawab terhadap mereka.

"Kami datang meminta tolong ke Kemenkumham NTT agar berbicara dengan IOM maupun UNHCR, untuk mengirim kami ke negara ketiga. Kasihan anak-anak kami rindu untuk belajar di sekolah," kata dia.

Baca juga: Pengungsi Asal Afghanistan Unjuk Rasa di Kantor Kemenkumham NTT, Ini Tuntutannya

Bukan aksi yang pertama

Pengungsi asal afghanistan di Kupang mendatangi Kantor IOM Kupang, Kamis (7/10/2021) untuk meminta resettlemen ke negara ketiga kepada IOM dan UNHCR.
POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO Pengungsi asal afghanistan di Kupang mendatangi Kantor IOM Kupang, Kamis (7/10/2021) untuk meminta resettlemen ke negara ketiga kepada IOM dan UNHCR.
Aksi yang digelar para pengungsi Afganistan pada Kamis (21/10/2021) bukan yang pertama.

Mereka juga pernah menggelar aksi serupa pada Rabu (28/4/2021) di Kantor IOM, Kupang. Aksi tersebut melibatkan anak-anak dan perempuan.

Aksi lanjutan kembali dilakukan di Kantor IOM pada Kamis (7/10/2021). Saat itu ada ratusan pria asal Afganistan yang mendatangi Kantor IOM.

Mustaza Nasirin, salah satu pengungsi yang tinggal di Kupang sejak tahun 2013 mengaku ingin bertemu kembali dengan keluarganya yang telah lama berpisah.

“Kami mau keadilan proses resetlemen. Situasi Afghanistan semua dunia tahu keadaannya tidak baik, kami punya keluarga disana. Kami minta proses resetlemen agar kami bisa melanjutkan hidup kami dan bertemu dengan keluarga kami lagi,” kata Murtaza pada Kamis (7/10/2021) dilansir dari Pos Kupang.

Baca juga: Cerita Pencari Suaka Asal Afghanistan, Stres 8 Tahun Hanya Makan Tidur dan Coba Bunuh Diri

Hal senada juga disampaikan ibu dua anak yakni Farzana dan Kubra.

“Kami sudah hamper 6 tahun ada di Kupang dan tanpa kejelasan untuk resetlemen. Kami mengkuatirkan pendidikan dan masa depan anak-anak kami,” kata Farzana diaminkan Kubra.

Kubra mengatakan jika nasib mereka ada di tangan UNHCR dan IOM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com