Tim medis juga melakukan pengambilan sampel isi saluran cerna untuk dilakukan uji laboratorium di Puslabfor Mabes Polri untuk melihat ada tidaknya unsur-unsur lain yang menyebabkan kematian satwa tersebut.
"Kesimpulan sementara dari hasil nekropsi yang dilakukan oleh tim medis secara makroskopis diketahui bahwa kematian harimau tersebut diduga akibat infeksi luka terkena jerat. Selanjutnya Balai KSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan pihak Polres Aceh Selatan dan Balai Gakkum Wilayah Sumatera untuk perkembangan proses penanganan selanjutnya," ujarnya.
Sementara itu terkait ditemukannya jerat jaring, kepolisian Kabupaten Aceh Selatan dan Balai Gakkum Wilayah Sumatera telah mengamankan barang bukti jerat yang mengakibatkan matinya tiga satwa itu dan sedang mengumpulkan keterangan, termasuk dari tim BKSDA Aceh untuk mengungkap pelaku pemasang jerat tersebut.
"Pelakunya tetap diusut, tapi itu kan ranahnya polisi dan Balai Gakkum, kami dari BKSDA mendukung itu, termasuk memberikan keterangan kepada kepolisian bedasarkan hasil neokropsi," ungkapnya
Bedasarkan Data BKSDA Aceh, kata Agus, kini jumlah populasi Harimau Sumatera di kawasan Ulumasen - Leuser saat ini berjumlah sekitar 150-200 ekor, sedangkan di hutan Indonesia jumlahnya diperkirakam sekitar 600 ekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.