Salin Artikel

Soal Tiga Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat, BKSDA Aceh: Pelakunya Tetap Diusut

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Tim BKSDA Aceh telah melakukan olah TKP dan nekropsi terhadap bangkai tiga ekor Harimau Sumatera yang ditemukan mati terjerat di kawasan hutan lindung Desa Ie Buboh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan.

"Berdasarkan hasil olah TKP posisi ketiga individu Harimau Sumatera yang mati terkena jerat ditemukan terpisah di dua titik lokasi, di mana induk dan satu anakan berdekatan. Satu anakan lagi terpisah dengan jarak kurang lebih lima meter, kondisi ketiga ekor Harimau Sumatera tersebut sudah mulai membusuk," kata Agus Arianto Kepala BKSDA Aceh dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jum'at (27/08/2021).

Menurut Agus, tim di lokasi menemukan induk terjerat di bagian leher dan kaki belakang sebelah kiri, dengan kondisi kaki kiri depan yang telah membusuk.

Satu ekor anakan berada di dekat induk, terdapat jeratan pada leher.

Sedangkan satu ekor anakan lainnya berjarak kurang lebih lima meter dengan posisi jerat mengenai kaki kiri depan dan kaki kiri belakang.

"Jenis jerat berupa kumparan kawat yang dibentang sepanjang sekitar 10 meter, disebut jerat jaring, lokasi kematian ketiga Harimau Sumatera tersebut berada di kawasan hutan lindung yang berbatasan dengan APL," katanya.

Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan neokropsi oleh dokter hewan BKSDA, diketahui Ketiga Harimau Sumatera tersebut terdiri dari satu induk dan dua anakan dengan jenis kelamin satu ekor betina, satu ekor jantan, diperkiraan induk berumur 10 tahun dan anakan berumur 10 bulan.

Adapun induk dan satu ekor anak yang berjenis kelamin betina diperkirakan sudah mati sekitar lima hari

Sementara, satu anakan lagi yang berjenis kelamin jantan diperkirakan telah mati sekitar tiga hari lalu.


Soal ditemukannya jerat jaring

Tim medis juga melakukan pengambilan sampel isi saluran cerna untuk dilakukan uji laboratorium di Puslabfor Mabes Polri untuk melihat ada tidaknya unsur-unsur lain yang menyebabkan kematian satwa tersebut.

"Kesimpulan sementara dari hasil nekropsi yang dilakukan oleh tim medis secara makroskopis diketahui bahwa kematian harimau tersebut diduga akibat infeksi luka terkena jerat. Selanjutnya Balai KSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan pihak Polres Aceh Selatan dan Balai Gakkum Wilayah Sumatera untuk perkembangan proses penanganan selanjutnya," ujarnya.

Sementara itu terkait ditemukannya jerat jaring, kepolisian Kabupaten Aceh Selatan dan Balai Gakkum Wilayah Sumatera telah mengamankan barang bukti jerat yang mengakibatkan matinya tiga satwa itu dan sedang mengumpulkan keterangan, termasuk dari tim BKSDA Aceh untuk mengungkap pelaku pemasang jerat tersebut.

"Pelakunya tetap diusut, tapi itu kan ranahnya polisi dan Balai Gakkum, kami dari BKSDA mendukung itu, termasuk memberikan keterangan kepada kepolisian bedasarkan hasil neokropsi," ungkapnya

Bedasarkan Data BKSDA Aceh, kata Agus, kini jumlah populasi Harimau Sumatera di kawasan Ulumasen - Leuser saat ini berjumlah sekitar 150-200 ekor, sedangkan di hutan Indonesia jumlahnya diperkirakam sekitar 600 ekor.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/27/172058178/soal-tiga-harimau-sumatera-ditemukan-mati-terjerat-bksda-aceh-pelakunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke