Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Gelombang Ledakan Covid-19 di Luar Pulau Jawa dan Bali

Kompas.com - 10/08/2021, 18:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gelombang ledakan Covid-19 di luar Pulau Jawa-Bali diperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun dengan kondisi yang "lebih buruk" dari yang terjadi di Pulau Jawa.

Hal itu disebabkan kompleksitas geografis di Indonesia, infrastruktur layanan kesehatan minim, jumlah tenaga kesehatan sedikit, dan persoalan sosial yang masih tidak memercayai virus corona.

Karena itulah pemerintah Indonesia didesak untuk segera memperketat mobilitas masyarakat demi mencegah terjadinya "survival of the fittest" di wilayah pedalaman.

Baca juga: Menggali Makna Tradisi Suro dan Tahun Baru Islam di Tengah Pandemi Covid-19

Lembaga pemantau Covid, Lapor Covid-19, menyebutkan peningkatan kasus infeksi virus corona tidak hanya terjadi di lima provinsi seperti yang dikatakan Presiden Jokowi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Papua, dan Riau.

Tapi lonjakan kasus sudah merembet ke provinsi lain di antaranya Sumba Timur dan Maumere di Nusa Tenggara Timur; Sumbawa dan Lombok di Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, Donie Riris Andono, berkata ledakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa-Bali merupakan peristiwa yang sudah terprediksi lantaran pemerintah tidak bersungguh-sungguh menghentikan mobilitas masyarakat ketika Jawa dan Bali mengalami puncak Covid-19 pada Juli lalu.

Baca juga: Dipecat karena Pandemi, Sopir Bus Ini Tekuni Bisnis Melukis Wayang di Batu Kali

Sejumlah tenaga medis menaikkan seorang pasien ke atas ambulance di Intalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/8/2021).ANTARA FOTO Sejumlah tenaga medis menaikkan seorang pasien ke atas ambulance di Intalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/8/2021).
Sehingga menurut Donie, ledakan infeksi virus corona di pulau-pulau lain akan terjadi secara beruntun dengan kondisi yang lebih buruk.

"Karena infrastruktur layanan kesehatan tidak sebaik Pulau Jawa, tenaga kesehatan tak sebanyak di Jawa. Jadi itu akan memengaruhi. Belum lagi nanti salah satu masalahnya kelangkaan oksigen yang terkait dengan jalur distribusi," ujar Donie Riris kepada BBC News Indonesia, Minggu (8/8/2021).

Imbas dari kondisi itu, sambungnya, orang-orang akan kesulitan mencari dan mendapatkan rumah sakit sehingga angka kematian sudah pasti melonjak.

Baca juga: Dua Tahun Pandemi, Penjualan Bendera Merah Putih Lesu

"Makanya pemerintah harus menyiapkan rumah sakit tambahan, membangun shelter berbasis komunitas, dan memperketat PPKM."

BBC Indonesia berusaha meminta tanggapan kepada pemerintah, tetapi hingga berita ini diterbitkan pada Senin (9/8/2021) permintaan kami belum ditanggapi.

Namun dalam Rapat Evaluasi PPKM level 4 Sabtu lalu, Presiden Jokowi meminta para kepala daerah membatasi mobilitas masyarakat merujuk pada ledakan kasus positif di lima provinsi.

Baca juga: HUT Ke-34 Arema, Aremania Dilarang Konvoi karena Pandemi

'Gelombang Covid di luar Jawa terjadi hingga akhir tahun'

Sejalan dengan Donie, salah satu inisiator LaporCovid-19, Ahmad Arif, memperkirakan gelombang ledakan Covid-19 di luar Jawa dan Bali akan terjadi hingga akhir tahun.

Namun begitu, kata dia, angka resmi kematian di rumah sakit akan lebih rendah daripada di luar rumah sakit karena terlambat ditangani akibat termakan hoaks "takut di-Covid-kan oleh rumah sakit".

"Problem yang kami khawatirkan terjadi under reported kasus dan kematian karena mereka walau sudah sakit belum tentu mau ke rumah sakit," imbuh Ahmad Arif.

"Nah ini seolah-olah kasus relatif kecil, angka kematian relatif kecil, tapi total kematian sangat tinggi. Ini yang perlu diantisipasi."

Baca juga: Pria di Medan Mengaku Positif Covid-19 tapi Keluyuran Wisata Kuliner, Dijerat UU ITE dan Terancam 10 Tahun Penjara

Sejumlah warga menunggu keluarganya yang dirawat di tenda darurat di halaman Rumah Sakit Anutapura, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (5/8/2021).ANTARA FOTO Sejumlah warga menunggu keluarganya yang dirawat di tenda darurat di halaman Rumah Sakit Anutapura, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (5/8/2021).
Itu mengapa ia sangat berharap pemerintah pusat maupun daerah segera memperketat pergerakan masyarakat untuk mencegah wabah ini masuk ke daerah-daerah pedalaman yang sangat terbatas fasilitas kesehatannya.

"Jangan sampai masyarakat pedalaman menghadapi survival of the fittest, orang yang selamat yang memiliki daya tahan tubuh yang baik dan itu tidak akan terdata jumlah kasus dan kematian."

Sejauh ini Lapor Covid-19 menerima aduan soal kelangkaan oksigen dari warga dan tenaga kesehatan di sejumlah daerah seperti Kota Jayapura di Papua; Lombok dan Sumbawa di NTB; dan Kalimantan Tengah.

Permintaan oksigen ini, kata Ahmad Arif, mengindikasikan terjadinya ledakan kasus di wilayah perkotaan dan akan menjadi permasalahan yang rumit lantaran sumber produksi oksigen di luar Jawa sangat terbatas.

Untuk mengirim ke luar pulau pun, ujarnya, tidak mudah.

"Saya membayangkan ini akan menjadi persoalan berat di daerah-daerah yang infrastruktur medisnya terbatas."

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Tingi Kolom Abu Mencapai 1.500 Meter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com