SUMEDANG, KOMPAS.com - Dua tahun pandemi Covid-19 berjalan, penjual bendera merah putih di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengeluh sepi pembeli. Omzet mereka turun rata-rata 50-70 persen.
Nurdin (38) pedagang bendera merah putih asal Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengatakan, penjualan bendera pada tahun ini, sama seperti tahun di awal pandemi 2020, lalu.
"Dua tahun ini sepi. Pembelinya kurang, paling dalam sehari ada satu dua yang beli," ujar Nurdin kepada Kompas.com di lapak penjualan bendera merah putih di jalur Jalan Protokol Sumedang kota, di Jalan Raya Prabu Geusan Ulun, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Berharap Makam Bung Karno Segera Dibuka, Pedagang Suvenir Pasang Bendera Merah Putih
Nurdin menuturkan, penjualan bendera merah putih menjelang HUT ke-76 Republik Indonesia tahun ini terbilang lesu. Bahkan, jika dibanding sebelum pandemi 3 tahun lalu, omzet turun hingga 70 persen.
"Jauh sekali kalau dibandingkan dengan tahun sebelum ada Covid-19. Ya omzet turun antara 50 persen sampai 70 persen," tutur Nurdin.
Nurdin menyebutkan, telah mulai berjualan bendera pada 1 Agustus 2021, lalu. Namun, sejak saat itu, penjualan bendera tak menunjukkan adanya peningkatan.
"Jual bendera berbagai ukuran, umbul-umbul juga ada. Yang paling murah Rp 35.000 ada. Kalau umbul-umbul yang panjang itu Rp 350.000," tutur ayah empat orang anak ini.
Baca juga: Pedagang Malioboro Pasang 200 Bendera Merah Putih dan Bagikan 600 Bendera, Ajak Warga Tetap Semangat
Nurdin mengatakan, barang berupa bendera sendiri merupakan hasil industri rumahan di wilayah Kecamatan Leles, Garut.
"Iya barangnya bawa dari Garut. Sistem bayarnya nanti yang laku, setor gitu, saya dapat keuntungan dari situ," sebut Nurdin.
Nurdin berharap, pandemi segera berakhir, sehingga penjualan bendera pada tahun berikutnya dapat meningkat.
"Ya harapannya itu lah, biar corona ini cepat berakhir. Biarpun tahun ini sepi pembeli. Tapi mudah-mudahan, harapannya tahun depan bisa ramai lagi," ujar Nurdin.