Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Bocah Penderita Penyakit Kulit Aneh, Gubernur Sumut: Saya Minta Maaf

Kompas.com - 04/07/2021, 20:06 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengunjungi dua bocah penderita penyakit kulit aneh di Medan, Minggu (4/7/2021).

Edy bersama istrinya, Nawal Lubis langsung disambut Muhammad Haikal Nasution (9) dan Habibah Zakira Boru Nasution (3).

Mereka sudah duduk dengan beralas tikar dipangku oleh ibu dan neneknya di salah satu rumah di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor.

Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas

Penyakit belum diketahui

Haikal dan Zakira adalah kakak beradik yang menjadi perbincangan warganet dalam beberapa hari terakhir.

Mereka menderita penyakit kulit aneh yang menyebabkan sekujur tubuh mereka penuh luka.

Sampai sekarang, tidak diketahui penyakit apa yang mendera kedua bocah malang itu.

Edy pun meminta maaf karena baru berkunjung, sebab dia baru mengetahui kabar ini.

"Saya minta maaf, karena baru tahu ini,” kata Edy.

Baca juga: Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak

Bujuk agar sang anak dibawa ke rumah sakit

Ilustrasi rumah sakit.(healthcareitnews.com)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi rumah sakit.(healthcareitnews.com)

Edy lalu mengajak orangtua keduanya berbincang dan menanyakan bagaimana cerita kedua bocah itu menderita penyakit kulit.

Dalam perbincangan itu, Edy membujuk orangtua dua bocah itu agar anaknya dibawa ke rumah sakit.

Edy pun menyarankan agar keduanya dirawat di Rumah Sakit Haji yang pengelolaannya di bawah Pemprov Sumut.

"Mau ya, Bu. Ke Rumah Sakit Haji," kata Edy kepada Ibu dan nenek dua bocah itu.

Baca juga: Viral, Video Restoran Ramai Tanpa Prokes, Pengunjung: Padang Aman, Tidak Takut Corona

 

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Nenek dua bocah tersebut sempat bimbang lantaran mereka masih trauma.

Selama ini mereka sempat membawa Haikal dan Zakira ke sejumlah rumah sakit, namun, sampai sekarang tidak ada yang tahu apa penyakit yang mendera cucunya.

“Kami agak trauma pak. Makanya tidak kami bawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Bahkan Khairunnisa, orangtua Haikal dan Zakira, pernah mendapatkan pelayanan tidak memuaskan dari salah satu rumah sakit pelat merah di Kota Medan.

Baca juga: Video Viral Pengunjung Resto Sebut Tak Takut Corona, Polisi Periksa Pengelola

Minta dokter bentuk tim

Ilustrasi dokterKOMPAS.COM/millionsjoker Ilustrasi dokter

Edy kemudian menelepon salah satu dokter spesialis anak yang dikenalnya, Inke Nadia Diniyanti Lubis.

Edy meminta Inke untuk membentuk tim khusus. Tim dokter itu akan bekerja melakukan perawatan kepada Haikal dan Zakira.

Kepada awak media, Edy mengatakan, tim yang dibentuknya akan melakukan perawatan intensif dan meneliti penyakit apa yang mendera dua bocah malang itu.

"Kita cari sakitnya apa. Jadi harus tahu pasti sakitnya apa. Kita upayakan sembuh, kerena ini anak-anak kita,” kata Edy.

Edy mengaku prihatin melihat kondisi kedua bocah itu. Selain seluruh tubuh penuh luka, penyakit aneh itu juga menggerogoti jari kaki mereka.

Sementara, Ibu dua bocah itu, Nisa bersyukur atas kedatangan mantan Pangkostrad itu.

Bagi dia, kedatatangan Edy merupakan salah satu wujud jawaban dari doa-doanya selama ini.

"Semoga bisa ada solusi untuk pengobatan mengatasi penyakit ini, biar Haikal sama Zakira sembuh penyakitnya,” kata Nisa.

Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Nyaris putus asa

Selama ini, Nisa dan suaminya nyaris putus asa dalam merawat dan mencari pengobatan untuk kedua buah hati mereka.

Sebagian besar rumah sakit yang mereka datangi, baik di kampung halaman mereka di Mandailing Natal maupun di Medan, semuanya belum tahu penyebab pasti penyakit yang mendera anak mereka.

Mereka juga kehabisan biaya. Penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh tani, hanya bisa untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

Karena penyakit itu, Haikal yang semakin besar juga belum sekolah. Nisa kembali mengatakan keinginan supaya kedua anaknya bisa sembuh.

Baca juga: Soal Rencana Sekolah Tatap Muka di Sumut, Ini Penjelasan Edy Rahmayadi

Di tengah kondisi serba kekurangan itu, Nisa terpaksa memboyong kedua anaknya ke Medan.

Mereka sekarang menumpang di rumah keluarga di Medan. Sembari mencari bantuan, anaknya diberi obat alternatif.

Nisa juga mengunggah video dan foto kedua anaknya di akun Facebooknya. Satu video yang menunjukkan Haikal dan Zakira tengah berdoa bahkan sudah ditonton jutaan orang.

Simpati terus berdatangan. Kabar keduanya kemudian sampai ke telinga Edy Rahmayadi. Edy memastikan, pengobatan keduanya bakal ditangani maksimal.

“Kami bersyukur Pak Gubernur sudah datang menjenguk," pungkas Nisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com