Kini, Wali Kota Eri Cahyadi meminta Yunus selalu stand by di pos penyekatan Suramadu. Alasannya, Yunus dinilai bisa memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat menggunakan bahasa Madura.
"Tadinya kan jadwalnya bergilir untuk camat tugas di sini (pos penyekatan Suramadu). Nah pas Pak Wali tahu saya fasih Bahasa Madura, akhirnya saya stand by di sini untuk memberi pengertian secara persuasif kepada warga yang menolak tes antigen," ujar dia.
Ia pun mengimbau masyarakat, terutama yang berasal dari Madura agar menahan diri untuk tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.
"Kalau yang di Bangkalan, imbauan saya ayo patuhi, ngereng atoro' protokol kesehatan. Tak usa keluar ddheri compok manabih tak parloh. (Mari patuhi protokol kesehatan, tidak perlu keluar dari rumah kalau tidak perlu)," kata Yunus.
Baca juga: 90 Calon Siswa SMP Penghafal Kitab Suci di Surabaya Dites, yang Lulus Dapat SK dari Kemenag
Di samping itu, bagi warga asal Madura yang harus pulang pergi karena bekerja di Surabaya, ia meminta agar mereka mengikuti kebijakan Pemkot Surabaya untuk melakukan tes antigen terlebih dulu.
"Dhek tan taretan se nyareh engon e Sorbejeh (kepada saudara yang cari nafkah di Surabaya), ngereng (mari) ikuti apa yang dilakukan pemerintah ini, terkait swab. Karena ini semata-mata ikhtiar untuk melindungi masyarakat, baik Bangkalan maupun Surabaya," kata Yunus.
Ia berharap, pandemi Covid-19 cepat berlalu dan masyarakat bisa segera beraktivitas seperti sedia kala.
"Mudah-mudahan, dengan barokah Syaichona Kholil Bangkalan dan Sunan Ampel, Covid-19 ini bisa cepat tertangani dan masyarakat bisa beraktivitas lagi, tapi tetap patuh pada protokol kesehatan," tutur Yunus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.