Teknologi kebaruan, padukan sampah plastik kresek dengan pasir
Lima tahun lalu, tim inventor dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Desa Ku yang terdiri dari tiga orang memulai melakukan penelitian.
"Berangkatnya itu kan semua dari teori dasar, kita bahasanya adalah eksperimental riset. Jadi tetap dengan basic theory tapi terus ya kita coba," urainya.
Di dalam penelitiannya, mereka melakukan percobaan dengan berbagai media.
Mulai dari sampah plastik kresek dengan dicampur limbah kayu, hingga sampah plastik kresek dengan aspal.
Baca juga: Armuji Tinjau Kali Tambak Wedi yang Berbusa Diduga karena Limbah
Namun, akhirnya tim peneliti memilih fokus pada sampah plastik kresek yang dicampur dengan pasir.
"Kami melihat yang lain tidak terlalu efektif dan yang pasti tidak bisa bernilai ekonomis. Kami akhirnya memfokuskan diri pada pasir, karena pasir bahan banguanan dan kegiatan insfrastruktur itu kan jalan terus tidak pernah berhenti," urainya.
Pasir yang bisa digunakan lanjutnya tidak khusus satu jenis. Namun pasir laut juga bisa digunakan.
"Kami juga melakukan percobaan dengan beberapa jenis pasir. Jadi konsepnya mencari bahan yang mudah didapat, pasir pun tidak harus pasir khusus, kalau untuk konstruksi pasir laut tidak mungkin dipakai kalau ini pasir apa pun bagus digunakan," tegasnya.
Pada prinsipnya, mengusung teknologi Kebaharuan pemanfaatan sampah plastik sebagai alternatif pengganti semen.
Sampah plastik kresek yang berfungsi sebagai perekat atau alternatif pengganti semen ketika dipadukan dengan pasir maka dapat menghasilkan berbagai produk bangunan.
Baca juga: Mulai Juni, 400 Ton Sampah Tangsel Per Hari Dibuang ke TPA Cilowong Serang
Salah satu contoh produk dari perpaduan limbah plastik kresek dengan pasir yakni paving blok.
"Kenapa pakai bentuk pavling karena ini yang ada di pasar. Kalau misalnya ada yang bisa support bikin cetakan yang besar dengan alat yang memadahi tentunya kita juga pengin bikin yang besar. Ini hanya karena keterbatasan alat cetak," tuturnya.
Produk yang dihasilkan dari perpaduan antara sampah plastik kresek dengan pasir ternyata ini jauh lebih kuat.