Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Inovator di Yogyakarta Ubah Limbah Kantong Plastik Jadi Produk Bangunan

Kompas.com - 30/04/2021, 18:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Proses cepat dan ramah lingkungan

Proses produk sampai bisa digunakan tidak memakan waktu lama.

Bahkan hanya menunggu tiga jam saja, produk yang dihasilkan dari campuran sampah plastik kresek dengan semen ini bisa langsung digunakan.

Sementara produk kombinasi pasir dan semen untuk sampai benar-benar "matang" dan siap digunakan membutuhkan waktu berhari-hari.

"Sampai Kami bercandanya gini, produk kami ini produk tiga jam-an. Artinya dengan kekuatan yang diberikan masa gunanya jadi panjang, dan tiga jam-an itu karena tiga jam sudah bisa digunakan," tegasnya.

Baca juga: Tumpukan Sampah Kali Panjang Dikhawatirkan Racuni Ikan di Rawa Pening

Selain cepat, proses pengolahan sampah plastik tidak dengan cara dibakar. Sehingga sangat ramah lingkungan.

Prosesnya, sampah plastik kresek dipotong kecil-kecil. Kemudian dimasukan ke dalam cetakan dan dipanaskan bersama pasir.

"Jadi nanti dicampur dengan pasir dengan pemanasan kalau sudah sampai dengan kondisi tertentu dimasukkan dicetak, di-press. Terus nunggu tiga jam sudah bisa dipakai, tiga jam itu sebetulnya lebih kepada panasnya bisa kepegang tangan, sebetulnya 5-10 menit sudah bisa dipakai tapi masih panas," bebernya.

Selama ini salah satu solusi yang dihadirkan untuk mengatasi sampah plastik adalah dengan didaur ulang.

Produk yang dihasilkan dari daur ulang tersebut pun masih berwujud plastik. Sehingga, kemudian hari tetap akan menjadi masalah.

"Orang selalu bilang sampah plastik banyak, tapi sebetulnya yang terkelola itu seberapa banyak sih, akhirnya banyak yang tercecer. Kalaupun ada yang mengambil banyak dibikin untuk paralon, untuk ember, balik lagi plastik lagi," ungkapnya.

Baca juga: Puluhan Warga Bogor Pusing dan Mual Setelah Hirup Limbah Pabrik

Teknologi ini lanjutnya bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik yang efektif.

Khusus untuk membuat satu produk paving blok memerlukan sekitar 750 gram plastik.

Ketika jumlah produk yang dihasilkan semakin banyak, maka akan mampu berkontribusi mengurangi sampah plastik.

Selain itu, produk yang dihasilkan seperti paving blok pun tidak lagi terlihat wujud plastik.

"Artinya ini benar-benar bisa menyelesaikan masalah, kalau yang lain itu dibakar, dileleh, dicetak tapi sebetulnya fisiknya masih plastik dan dikemudian hari tetap menjadi masalah. Ini plastiknya kita simpan di dalam produk, dan di produk tidak terlihat lagi wujud plastiknya, dilihat secara fisik sama dengan produk yang dari semen," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com