Untuk grosir dengan nilai nominal uang minimal Rp 3 juta, Yuvi memungut marjin sekitar Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per nilai nominal uang Rp 100.000. Sehingga, sekali menjual uang dengan nominal Rp 3 juta, Yuvi mendapatkan keuntungan bersih Rp 90.000 hingga Rp 120.000.
Untuk harga eceran, Yuvi mengikuti harga pasaran yang dipatok oleh pedagang lain, yaitu marjin keuntungan antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per nominal uang Rp 100.000.
Yuvi optimistis permintaan uang angpau untuk Lebaran tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal itu ia dasarkan pada omzet penjualannya selama 14 hari berjualan.
Pedagang lain di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Purwanto, mengaku penjualan kali ini justru menurun dibandingkan musim lebaran tahun lalu.
Baca juga: Jelang Lebaran, BI Tegal Siapkan Rp 2,95 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Namun, menurut Purwanto turunnya penjualan bukan karena sepinya permintaan uang angpau, tetapi karena jumlah pedagang semakin banyak tahun ini.
Seperti halnya Fatah, menurut Purwanto jumlah pedagang tahun ini meningkat karena pada lebaran tahun lalu permintaan uang angpau tetap tinggi.
Jasa penukaran uang baru untuk angpau lebaran selalu bermunculan di pinggir jalan Kota Blitar setiap bulan puasa hingga Lebaran.
Usaha jasa penukaran uang baru paling banyak di Jl Mastrip, Jl Kenanga, dan Jl Merdeka Barat.
Namun, sekarang usaha jasa penukaran uang baru juga terlihat di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Cokroaminoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.