Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Kompas.com - 01/05/2024, 16:36 WIB
Nur Zaidi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tetap mempekerjakan karyawan saat May Day atau Peringatan Hari Buruh, Rabu (1/5/2024).

Hal itu salah satunya dirasakan oleh Lina Puspita (21), pegawai pabrik mainan di Kecamatan Karanganyar, Demak.

Saat yang lain libur, Lina justru bekerja dua shift, pagi dan malam, lantaran sistem perusahaan hanya akan membayar sesuai jumlah hari masuk.

"Seperti biasa, soalnya pabrik kami enggak libur. Istirahat di rumah soalnya nanti masuk shift lagi," terangnya kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Gelar Aksi May Day, Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Lina sebenarnya berharap bisa mengikuti kegiatan May Day seperti para buruh yang lain.

Akan tetapi, harapan itu sia-sia lantaran akan mengurangi pendapatannya dan perusahaan tetap memberlakukan jam masuk.

"Iya ingin, tapi di CV ini kalau tidak berangkat tidak digaji walaupun tanggal merah," tukasnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Aliansi Gebrak Demak, Jangkar Puspito telah menerima laporan terdapat sejumlah perusahaan yang tetap mempekerjakan buruh saat May Day.

Kata Jangkar, perusahaan yang tetap memperkerjakan karyawan berada di Kecamatan Karangawen dan Pantura Demak.

"Kemarin yang lapor saya baru satu, dari Panca Gemilang daerah Karangawen tapi di sini di Pantura juga ada tapi tidak semuanya," terangnya.

Baca juga: Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Dia mengklaim, dari aduan itu sudah melaporkan langsung ke Dinas Ketenagakerjaan Demak. Namun, ia turut mempertanyakan tindakan dinas terkait atas laporan tersebut.

"Cuma tindakannya apa belum tahu. Tapi faktanya hari ini masih tetap masuk," ujarnya.

Kendati demikian, Jangkar tidak merinci perusahaan yang tidak memberikan kesempatan pada karyawannya untuk berlibur dan merayakan hari buruh.

"Memang kita tidak melakukan statistik untuk menghitungnya, tapi kita tahulah kegiatan produksi cuma yang lapor cuma satu Panca Gemilang, Karangawen" tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com