PADANG, KOMPAS.com-Polisi dituduh menganiaya terduga perampok klinik kecantikan di Padang, Sumatera Barat, yang ternyata hoaks untuk konten media sosial.
Terduga pelaku K yang diinterogasi penyidik Polresta Padang menyebut dianiaya sehingga mengalami retak tulang dada.
"Terduga pelaku membuat di status WhatsApp mengalami retak tulang dada. Ternyata itu tidak benar," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah yang dihubungi Kompas.com, Rabu (1/5/2024).
Baca juga: Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos
Dedy mengatakan saat dicek di Semen Padang Hospital, hasil rontgen memperlihatkan tidak ada keretakan tulang dada.
Menurut Dedy, pihaknya telah meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan, namun belum hadir memenuhi panggilan.
"Sudah kita minta klarifikasi tapi datang. Nanti kita bisa ambil jalur hukum," kata Dedy.
Dedy mengatakan K bisa dijerat Undang-Undang ITE karena menyebarkan berita bohong.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menyebutkan adanya aksi perampokan di klinik kecantikan A, Padang, Sumatera Barat, viral di media sosial.
Baca juga: Pemerintah Kota Padang Bakal Naikkan Dana Bantuan Parpol 100 Persen
Video tersebut kemudian ternyata sudah dihapus ketika timbul polemik dengan pihak kepolisian.
Dedy Adriansyah menyebutkan setelah video viral di sebuah akun instagram, pihaknya kemudian mendatangi klinik kecantikan itu.
"Sekitar 10 menit setelah video diunggah, tim Reskrim Klewang turun ke lokasi," kata Dedy.