Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Kompas.com - 01/05/2024, 16:22 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Ratusan buruh dari sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Forum Aliansi Serikat Pekerja (FASP) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menggelar aksi saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5/2024).

Setidaknya ada lima tuntutan buruh utamanya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes.

Salah satunya karena lemahnya pengawasan industrial oleh Pemkab Brebes terhadap para pengusaha yang menjalankan perusahannya di Brebes.

Keluhan lemahnya pengawasan ini disampaikan para buruh saat audiensi dengan Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar di Kompleks Islamic Center Brebes.

Baca juga: Tokoh Petani Bawang hingga Mantan Wali Kota Bermunculan Jelang Pilkada Brebes

Ketua FASP Brebes, Beni Aryono mengatakan, selain kurangnya pengawasan pemerintah, buruh juga menuntut skala upah maksimal 2,49 persen dari gaji pokok yang belum semua perusahaan melaksanakan.

"Skala upah ini sudah ada di Surat Edaran Gubernur Jateng, tapi belum semua perusahaan melaksanakan surat edaran itu," kata Beni, kepada wartawab usai audiensi dengan Pj Bupati di Islamic Center, Rabu.

Tak hanya itu, para buruh juga menuntut adanya perbaikan jalan dan lampu jalan di area yang dilalui oleh para pekerja setiap hari.

Selain itu, buruh juga mengeluhkan adanya kontrak pekerja seumur hidup yang masih berjalan di Brebes.

"Kemudian tuntutan kami selanjutnya terkait pengadaan trauma center. Trauma center itu adalah rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk buruh yang mengalami kecelakaan kerja," imbuhnya.

Baca juga: Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar berjanji akan mengakomodir semua tuntutan para buruh. Terutama bagaimana pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap para pelaku usaha.

"Tuntutan mereka adalah pengawasan supaya perusahaan bisa memenuhi kewajiban- kewajibannya sesuai dengan aturan," katanya.

Aksi damai tersebut berlangsung aman dan lancar. Terlihat adanya pengawalan dari pihak kepolisian maupun Satpol PP. Usai berorasi dan beraudiensi menyampaikan tuntutan, buruh membubarkan diri secara tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com