BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 di Kabupaten dan Kota Blitar sibuk menjemput ratusan pekerja migran (PMI) yang telanjur pulang ke rumah.
Penjemputan itu dilakukan setelah adanya perintah dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Satgas Covid-19.
Mereka dijemput dan dibawa ke rumah karantina yang disediakan pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kota, kecamatan hingga desa dan kelurahan.
Ratusan PMI di Blitar itu merupakan bagian dari 14.000 pekerja migran asal Jawa Timur yang pulang karena kontrak kerjanya habis.
Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan dan desa harus mendatangi puluhan bahkan hampir 200 PMI yang sudah pulang ke rumah mereka di wilayah Blitar.
Di Kelurahan Gedog, misalnya, Satgas Covid-19 Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menjemput seorang PMI yang baru pulang dari Singapura.
"Kami menjemput Ibu S dari rumahnya untuk diantar ke rumah isolasi," ujar Camat Sananwetan Eko Heru Pramono saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).
Heru mengatakan, penjemputan itu dilakukan setelah mendapat perintah dalam rapat yang diselenggarakan secara daring dengan Satgas Covid-19 Jawa Timur.
S, menurut Heru, pulang dari tempat kerjanya di Singapura dan baru tiba di rumahnya di Blitar pada Minggu (25/4/2021).
"PMI akan tinggal di rumah karantina selama lima hari. Dan di hari kelima harus menjalani tes Covid-19," ujar Heru.
Di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Satgas Covid-19 menjemput seorang PMI yang baru pulang dari Taiwan di rumahnya di Desa Resapombo pada Sabtu (24/4/2021).
"Yang bersangkutan pulang dari Taiwan dan sudah tiba di rumahnya Sabtu kemarin," ujar Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi saat dikonfirmasi Kompas.com.