Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Larangan Mudik Lebaran, Jasa Penukaran Uang Bermunculan di Jalan Kota Blitar

Kompas.com - 28/04/2021, 09:59 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Tradisi memberi angpau kepada anak-anak saat saling berkunjung selama Lebaran membuat kebutuhan terhadap uang kertas dengan nilai nominal tertentu meningkat.

Meski pandemi belum berlalu dan pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, usaha jasa penukaran uang di Kota Blitar, Jawa Timur, marak sejak awal bulan puasa.

Para pedagang uang yang sebagian tidak beroperasi pada Lebaran tahun lalu, mulai berjualan lagi dengan harapan permintaan konsumen meningkat.

Sejumlah pedagang mengaku berspekulasi dengan situasi Lebaran 2021, sementara yang lain optimistis Idul Fitri tahun ini berlangsung semarak dan permintaan uang untuk angpau meningkat.

"Tahun lalu saya tidak jualan karena pandemi. Waktu itu PSBB (pembatasan sosial berskala besar) kan," ujar Fatah, penunggu lapak penukaran uang angpau, Selasa (27/4/2021).

Fatah bukan pemilik lapak penukaran uang angpau di Jalan Merdeka, Kota Blitar itu. Dia hanya menjaga lapak itu dan berbagi hasil dengan pemiliknya.

Dia sendiri menjaga lapak sambil menjadi juru parkir di ruas jalan di depan Kantor Wali Kota Blitar.

Baca juga: Pengakuan Personal Trainer yang Tusuk Anggota Gym hingga Tewas: Saya Menyesal, Saya Minta Maaf

Namun, Fatah selalu terjun dalam jasa penukaran uang selama bertahun-tahun, kecuali tahun lalu.

"Tahun lalu saya gak ikut jualan, ternyata teman-teman malah penjualannya banyak, untungnya gede," ujarnya.

Menurutnya, keuntungan besar didapatkan para pedagang uang lebaran tahun lalu karena jumlah penjual sedikit. Sehingga, setiap pedagang memiliki omzet penjualan relatif tinggi dan bisa mengambil marjin keuntungan berlipat.

"Lebaran tahun lalu, setiap Rp 100.000 uang kertas pecahan Rp 2.000 hingga Rp 10.000 laku (seharga) Rp 120.000," tuturnya.

Fatah, warga Kelurahan Sukorejo, menunggu lapak jasa penukaran uang angpao di Jalan Merdeka, Kota Blitar, Selasa (27/4/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Fatah, warga Kelurahan Sukorejo, menunggu lapak jasa penukaran uang angpao di Jalan Merdeka, Kota Blitar, Selasa (27/4/2021)

Padahal, pada situasi normal, marjin keuntungan yang diambil pedagang maksimal Rp 10.000 untuk penjualan uang dengan nilai nominal Rp 100.000.

"Kalau minggu pertama atau kedua seperti sekarang, kita hanya ambil untung sekitar Rp 5.000 untuk setiap penjualan uang (dengan nilai nominal) Rp 100.000," ujar Fatah.

 

Namun, lanjutnya, untuk uang pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 5.000, keuntungan yang didapat bisa lebih besar, mencapai Rp 7.000 untuk setiap penjualan dengan nilai nominal Rp 100.000.

Harga uang kertas untuk angpau Lebaran akan terus naik seiring semakin dekatnya hari raya Idul Fitri.

Mulai H-7 lebaran, ujar Fatah, pedagang bisa menjual uang untuk angpau nominal Rp 100.000 dengan harga Rp 110.000 hingga Rp 115.000.

"Tergantung kondisi. Kalau pada minggu terakhir bulan puasa permintaan tinggi, kita bisa naikkan harga," ujarnya.

Fatah mengaku, penjualan uang untuk angpau Lebaran yang dijaganya meningkat sejak tiga hari terakhir, dengan omzet harian mencapai Rp 1 juta.

Pada situasi normal selama sebulan penuh di Ramadhan, dirinya dapat mencapai omzet sekitar Rp 150 juta.

Baca juga: Walau Hatinya Hancur karena Kehilangan, Ibu Juga Melaksanakan Tugasnya, Menguatkan Keluarga Kru Kapal

Fatah mengaku sulit memperkirakan bagaimana permintaan uang untuk angpau Lebaran tahun ini karena larangan mudik berdampak langsung pada penjualan, terutama di hari-hari terakhir mendekati lebaran.

"Perantau biasanya mudik mendekati lebaran dan mereka butuh banyak uang angpau," ujarnya.

Fatah adalah pedagang uang angpau eceran. Sementara, terdapat sejumlah pedagang dengan modal lebih besar yang mampu menjual uang skala grosir.

Yuvi, pedagang uang angpau lebaran di Jalan Mastrip, Kota Blitar, misalnya, melayani penjualan grosir maupun eceran.

Mengaku bermodal sekitar Rp 80 juta, Yuvi per hari dapat menjual uang angpau eceran antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta beberapa hari sejak buka awal bulan puasa ini.

Untuk penjualan grosir, ujar warga Kelurahan Kauman, Kota Blitar ini, per hari antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

 

Untuk grosir dengan nilai nominal uang minimal Rp 3 juta, Yuvi memungut marjin sekitar Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per nilai nominal uang Rp 100.000. Sehingga, sekali menjual uang dengan nominal Rp 3 juta, Yuvi mendapatkan keuntungan bersih Rp 90.000 hingga Rp 120.000.

Untuk harga eceran, Yuvi mengikuti harga pasaran yang dipatok oleh pedagang lain, yaitu marjin keuntungan antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per nominal uang Rp 100.000.

Seorang perempuan muda menjaga lapak penjualan jasa penukaran uang angpao lebaran di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Selasa (27/4/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Seorang perempuan muda menjaga lapak penjualan jasa penukaran uang angpao lebaran di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Selasa (27/4/2021)

Yuvi optimistis permintaan uang angpau untuk Lebaran tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal itu ia dasarkan pada omzet penjualannya selama 14 hari berjualan.

Pedagang lain di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Purwanto, mengaku penjualan kali ini justru menurun dibandingkan musim lebaran tahun lalu.

Baca juga: Jelang Lebaran, BI Tegal Siapkan Rp 2,95 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

Namun, menurut Purwanto turunnya penjualan bukan karena sepinya permintaan uang angpau, tetapi karena jumlah pedagang semakin banyak tahun ini.

Seperti halnya Fatah, menurut Purwanto jumlah pedagang tahun ini meningkat karena pada lebaran tahun lalu permintaan uang angpau tetap tinggi.

Jasa penukaran uang baru untuk angpau lebaran selalu bermunculan di pinggir jalan Kota Blitar setiap bulan puasa hingga Lebaran.

Usaha jasa penukaran uang baru paling banyak di Jl Mastrip, Jl Kenanga, dan Jl Merdeka Barat.

Namun, sekarang usaha jasa penukaran uang baru juga terlihat di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Cokroaminoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com