Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ziarah Ramadhan di Kampung yang Hilang

Kompas.com - 27/04/2021, 12:07 WIB
Ari Widodo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Isrofi juga mengatakan, salah satu motivasinya berziarah ke makam Mbah Mudzakkir memang karena rasa penasaran terhadap kebenaran makam yang terapung di tengah laut.

"Setelah membuktikan sendiri, memang benar ada hal semacam ini (makam yang tak tenggelam oleh air laut)," kata Isrofi.

Para peziarah lain yang datang hampir bersamaan dengan rombongan Isrofi adalah jemaah asal  Kota Semarang.

Menurut Mahsin, pimpinan rombongan, jemaahnya memang rutin berziarah ke makam Mbah Mudzakkir.

Baca juga: Mengenal Demak Nagari Para Wali, Raden Fatah dan Syiar Islam Pertama di Pulau Jawa

Hampir tiap bulan selalu berkunjung berdoa di sini terlebih pada momentum Ramdhan kali ini.

"Kita rutin berziarah disini agar keluarga dan lingkungan senantiasa  mendapatkan keberkahan serta ketenteraman batiniah," ujar Mahsin.

Untuk bisa sampai ke makam yang dikeramatkan oleh warga sekitar, para pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 2,5 kilometer dari jalan Pantura Semarang - Demak.

Dari titik parkiran yang disediakan pengelola makam, pengujung bisa menuju makam dengan menempuh jalan darat maupun laut.

Jika memilih menggunakan jalan darat, maka harus berjalan kaki sepanjang 1 kilometer  melewati lokasi pemukiman yang hampir lenyap diterjang gelombang laut maupun banjir rob.

Jalan yang semula dicor beton kini menjadi jalan setapak karena rusak parah tak tahan gempuran abrasi.

Beberapa meter dari lokasi makam, pengunjung akan disuguhi oleh puing rumah penduduk yang masih mereka tinggali karena enggan berpisah dari lokasi tersebut.

Baca juga: Kisah Satu Keluarga Pilih Hidup di Desa Tenggelam, Rela Jadi Benteng Terakhir Pantura Demak

Muhammad Untung (50) Tokoh Masyarakat Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak Jawa Tengah mengungkapkan, semula pemukiman di sekitar makam Mbah Mudzakkir dihuni 70 kepala keluarga (KK).

Sejak 1999, warga mulai pindah rumah secara bertahap sebab air laut makin tinggi merendam rumah mereka.

"Kini tinggal lima rumah yang ditinggali penduduk. Mereka tidak mau pindah. Alasannya macam macam," ungkap Untung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com