Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Korban Kecelakaan Bus di Sumedang Sempat Dilarang Ikut Ziarah, Rencana Menikah Akhir Tahun Pun Kandas

Kompas.com - 12/03/2021, 19:40 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Sebanyak 29 orang tewas akibat kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.

Bus Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB itu membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang.

Dalam bus itu ada 66 orang, mereka pulang dari ziarah dari Pamijahan, Tasikmalaya.

Salah satu korban tewas dalam kecelakaan bus maut di Sumedang tersebut adalah Resa Siti Khoeriyah, guru di SMP IT Al Muaawanah. 

Baca juga: DPRD Soroti Minimnya Rambu dan PJU di Lokasi Kecelakaan Bus di Sumedang

Sebelum kejadian, sekitar pukul 17.30 WIB, Resa Siti Khoeriyah melakukan panggilan video kepada ayahnya. Hanya saja, yang menjawab sang ibu, Yayat (50).

"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat kepada Kompas.com, Kamis (11/3/2021).

Namun, tak berselang lama, Yayat dan keluarga mendapat kabar perihal kecelakaan di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang itu. Keluarga langsung bergegas menuju RSUD Sumedang.

Baca juga: Cerita Eha Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Buka Baju dan Gunakan Selimut, Jalan Kaki Selamatkan Diri

Ibu sempat larang Resa ikut rombongan ziarah

Yayat ingat betul. Resa yang juga guru di SMP IT Al Muaawanah berujar tangannya sakit.

Lantaran khawatit, Yayat sempat melarang putrinya berangkat.

Hanya saja, Resa menolak lantaran perjalanan dengan sekolahnya sudah direncanakan sejak lama.

Resa yang baru saja menjalani wisuda di salah satu universitas di Sumedang itu rencananya akan menikah akhir tahun ini.

Tunangannya yang berada di Korea Selatan pun histeris mendengr kabar duka tentang Resa.

"Sekarang teman lelakinya masih di Korea dia jadi TKI, rencana melangsungkan pernikahan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," ungkap Witono (30), kakak Resa.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Sempat Cium Bau Sangit dan Rasakan Bus Oleng

Bus oleng dan goyang-goyang sebelum terjatuh ke jurang

Sebelum kecelakaan terjadi, Mimin Mintarsih, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang, mengatakan bus sempat oleng. Saat itu ia duduk pada bangku kedua dari sopir.

Seorang penumpang meminta sopir mengecek. Namun sopir berujar rem bus itu blong. Saat itu juga tercium bau sangit dari kampas rem.

"Bis goyang-goyang terus masuk jurang," ucap Mimin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com