KARAWANG, KOMPAS.com-Sebanyak 29 orang tewas akibat kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Bus Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB itu membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang.
Dalam bus itu ada 66 orang, mereka pulang dari ziarah dari Pamijahan, Tasikmalaya.
Salah satu korban tewas dalam kecelakaan bus maut di Sumedang tersebut adalah Resa Siti Khoeriyah, guru di SMP IT Al Muaawanah.
Baca juga: DPRD Soroti Minimnya Rambu dan PJU di Lokasi Kecelakaan Bus di Sumedang
Sebelum kejadian, sekitar pukul 17.30 WIB, Resa Siti Khoeriyah melakukan panggilan video kepada ayahnya. Hanya saja, yang menjawab sang ibu, Yayat (50).
"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat kepada Kompas.com, Kamis (11/3/2021).
Namun, tak berselang lama, Yayat dan keluarga mendapat kabar perihal kecelakaan di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang itu. Keluarga langsung bergegas menuju RSUD Sumedang.
Yayat ingat betul. Resa yang juga guru di SMP IT Al Muaawanah berujar tangannya sakit.
Lantaran khawatit, Yayat sempat melarang putrinya berangkat.
Hanya saja, Resa menolak lantaran perjalanan dengan sekolahnya sudah direncanakan sejak lama.
Resa yang baru saja menjalani wisuda di salah satu universitas di Sumedang itu rencananya akan menikah akhir tahun ini.
Tunangannya yang berada di Korea Selatan pun histeris mendengr kabar duka tentang Resa.
"Sekarang teman lelakinya masih di Korea dia jadi TKI, rencana melangsungkan pernikahan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," ungkap Witono (30), kakak Resa.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Sempat Cium Bau Sangit dan Rasakan Bus Oleng
Sebelum kecelakaan terjadi, Mimin Mintarsih, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang, mengatakan bus sempat oleng. Saat itu ia duduk pada bangku kedua dari sopir.
Seorang penumpang meminta sopir mengecek. Namun sopir berujar rem bus itu blong. Saat itu juga tercium bau sangit dari kampas rem.
"Bis goyang-goyang terus masuk jurang," ucap Mimin.