Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 60 Tahun yang Cabuli 6 Anak Perempuan Mengaku Hiperseksual

Kompas.com - 29/03/2021, 17:44 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang tokoh agama berinisial MHY (60) ditangkap karena diduga mencabuli enam bocah perempuan. MHY melakukan tindakan itu karena memiliki nafsu seks yang tinggi atau hiperseksual.

Hal itu disampaikan MHY saat jumpa pers pengungkapan kasus di Mapolres Blitar Kota, Senin (29/3/2021).

MHY menegaskan, dirinya bukan seorang pedofil yang hanya tertarik secara seksual kepada anak di bawah umur.

"Sebetulnya enggak (terangsang) pada anak-anak. Tapi nafsu itu tinggi," kata MHY menjawab pertanyaan wartawan.

Di sisi lain, kilah MHY, istrinya tidak selalu bersedia melayani hasrat seksualnya. Ia mengaku melakukan tindakan bejatnya saat para korban membeli jajanan es di toko kelontong miliknya.

Jajan es itu disimpan dalam sebuah kulkas yang berada di dekat ruang ibadah, tepat di bagian dalam toko kelontong.

Baca juga: Mobil Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu, Seorang Anak Tewas, Ibunya Luka Berat

Karena alasan itu, MHY mencabuli korbannya di ruang ibadah tersebut.

"Jadi saya melayani es ya di depan pintu ruang ibadah itu," kata dia.

MHY mengaku tak pernah memaksa korban melakukan perbuatan bejat tersebut. Ia selalu merayu para korbannya.

Aksi bejat itu, kata dia, dilakukan saat istri dan anak-anaknya tak berada di rumah. Terkadang, ia melakukan aksi bejatnya saat sang istri mengikuti kegiatan keagamaan di rumah tetangga.

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar, Iin Indira engatakan, phaknya mendampingi korban selama proses hukum berjalan.

Iin fokus pada upaya menyelamatkan masa depan para korban, dengan memberikan edukasi kepada keluarga korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com