Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tanjung Carat, Kapal Besar Merapat, Pihak Swasta Pun Bisa Ikut Terlibat

Kompas.com - 25/03/2021, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

Pemprov Sumsel juga telah menyediakan lahan seluasa 461 hektar dan akan menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api.

Baca juga: Pembangunan Tol Palembang-Tanjung Api-Api Diperkirakan Telan Dana Rp 10 Triliun

Dalam rancangan Kementerian Perhubungan, Tanjung Carat Port ini akan dibangun mirip Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang tahap satunya sudah dioperasikan sejak akhir Desember 2020.

Hanya saja dalam versi yang lebih kecil. Sedangkan di Patimban, dermaganya berupa hamparan beton tebal di atas laut berkedalaman 12--15 meter.

Struktur itu disangga oleh pilar-pilar beton yang menghunjam jauh ke dasar laut.

Dermaga itu dihubungkan oleh jalan-jalan beton yang lebar ke daratan, yang menyediakan berbagai sarana pendukung, seperti pusat kendali operasi, kantor pabean, kantor surveyor, gudang, lantai kontainer (petikemas), tempat parkir kendaraan berat, dan seterusnya.

Baca juga: Pelabuhan Tanjung Api-Api Berubah Fungsi Jadi Pelabuhan Angkutan Barang

Biaya Rp 2,4 triliun

Gubernur Sumsel Herman Daru menyambut antusias atas rencana pembangunan Tanjung Carat.

Pelabuhan baru itu, katanya, akan sangat penting bagi lalu lintas perdagangan di wilayahnya.

Ia menyebut Sumsel memiliki komoditi unggulan seperti batu bara, karet, minyak sawit, gula, pupuk, dan masih banyak lainnya.

"Pelabuhan baru akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel dan sekitarnya," ujar Herman Daru.

Ia tidak menutup kemungkinan bahwa produk unggulan dari Bengkulu, sebagian Jambi dan Lampung, bisa juga dikapalkan lewat Tanjung Carat.

Baca juga: Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat Ditargetkan Mulai Dibangun Tahun Ini

"Dalam beberapa tahun ke depan, semua terhubung oleh jalan tol,’’ katanya pula.

Terkait Pelabuhan Boom Baru di Kota Palembang, Herman Daru tidak bisa berharap bisa dikembangkan sebagai pelabuhan besar.

Bahkan, fungsi Boom Baru sebagai gerbang logistik dan pintu keluar masuknya berbagai barang konsumsi, diharapkan bisa dipindahkan ke Tanjung Carat.

“Boom baru nanti untuk pelabuhan penumpang saja,” katanya.

Baca juga: Pelabuhan Baru di Tanjung Carat Mulai Dibangun Tahun ini

Biaya yang diperlukan untuk membangun pelabuhan baru itu sekitar Rp2,4 triliun, pada tahap satu.

Pemerintah tahun ini telah mengalokasikan Rp300 miliar untuk memulainya.

Pembiayaan di tahap berikutnya, menurut Menteri Budi Karya, bisa dari pemerintah pusat, dan bisa juga bersumber dari investasi swasta.

Belum ada kata putus. Namun, setidaknya terbuka peluang bagi swasta untuk terlibat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com