Pemprov Sumsel juga telah menyediakan lahan seluasa 461 hektar dan akan menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api.
Baca juga: Pembangunan Tol Palembang-Tanjung Api-Api Diperkirakan Telan Dana Rp 10 Triliun
Dalam rancangan Kementerian Perhubungan, Tanjung Carat Port ini akan dibangun mirip Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang tahap satunya sudah dioperasikan sejak akhir Desember 2020.
Hanya saja dalam versi yang lebih kecil. Sedangkan di Patimban, dermaganya berupa hamparan beton tebal di atas laut berkedalaman 12--15 meter.
Struktur itu disangga oleh pilar-pilar beton yang menghunjam jauh ke dasar laut.
Dermaga itu dihubungkan oleh jalan-jalan beton yang lebar ke daratan, yang menyediakan berbagai sarana pendukung, seperti pusat kendali operasi, kantor pabean, kantor surveyor, gudang, lantai kontainer (petikemas), tempat parkir kendaraan berat, dan seterusnya.
Baca juga: Pelabuhan Tanjung Api-Api Berubah Fungsi Jadi Pelabuhan Angkutan Barang
Gubernur Sumsel Herman Daru menyambut antusias atas rencana pembangunan Tanjung Carat.
Pelabuhan baru itu, katanya, akan sangat penting bagi lalu lintas perdagangan di wilayahnya.
Ia menyebut Sumsel memiliki komoditi unggulan seperti batu bara, karet, minyak sawit, gula, pupuk, dan masih banyak lainnya.
"Pelabuhan baru akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel dan sekitarnya," ujar Herman Daru.
Ia tidak menutup kemungkinan bahwa produk unggulan dari Bengkulu, sebagian Jambi dan Lampung, bisa juga dikapalkan lewat Tanjung Carat.
Baca juga: Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat Ditargetkan Mulai Dibangun Tahun Ini
"Dalam beberapa tahun ke depan, semua terhubung oleh jalan tol,’’ katanya pula.
Terkait Pelabuhan Boom Baru di Kota Palembang, Herman Daru tidak bisa berharap bisa dikembangkan sebagai pelabuhan besar.
Bahkan, fungsi Boom Baru sebagai gerbang logistik dan pintu keluar masuknya berbagai barang konsumsi, diharapkan bisa dipindahkan ke Tanjung Carat.
“Boom baru nanti untuk pelabuhan penumpang saja,” katanya.
Baca juga: Pelabuhan Baru di Tanjung Carat Mulai Dibangun Tahun ini
Biaya yang diperlukan untuk membangun pelabuhan baru itu sekitar Rp2,4 triliun, pada tahap satu.
Pemerintah tahun ini telah mengalokasikan Rp300 miliar untuk memulainya.
Pembiayaan di tahap berikutnya, menurut Menteri Budi Karya, bisa dari pemerintah pusat, dan bisa juga bersumber dari investasi swasta.
Belum ada kata putus. Namun, setidaknya terbuka peluang bagi swasta untuk terlibat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.