Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Sekitar Bendungan Wae Laku Manggarai Timur, Petani Terancam Gagal Panen

Kompas.com - 23/03/2021, 15:47 WIB
Markus Makur,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus meninjau lokasi longsor di kawasan Bendungan Wae Laku, desa Compang Kantar, Kecamatan Ranamese, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/3/2021).

Peninjauan lokasi longsor itu bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia. 

Longsor terjadi di dua titik pada sepanjang jalan dan saluran irigasi menuju Bendung Wae Laku. Longsor pertama sepanjang sekitar 70 meter menutup akses jalan sehingga perjalanan menuju Bendungan Wae Laku harus ditempuh dengan berjalan kaki.

Setelah berjalan beberapa meter, timbunan material longsor juga ditemukan di atas saluran irigasi dan menutupi sebagian badan jalan.

Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Manggarai Timur beberapa waktu lalu. 

Selain timbunan material yang menutupi akses jalan menuju bendungan, timbunan sedimen berupa pasir dan batu yang cukup tinggi juga memenuhi saluran irigasi utama. 

Selain itu, terjadi penggerusan pinggir kali oleh air yang menyebabkan pengurangan badan jalan dan semakin melebarnya sungai Wae Laku. Jalan menuju bendungan juga semakin sempit.

Baca juga: Penjelasan Ahli Geologi soal Emas yang Muncul di Pantai Maluku Tengah: Diduga Berasal dari Hulu

Wae Laku merupakan bendungan terbesar di Manggarai Timur yang dibangun pada 2017.

Bangunan utama Bendung Wae Laku terdapat di Desa Compang Kantar, Kecamatan Ranamese. Sementara salurannya mengaliri area persawahan Desa Bangka Kantar, Desa Golo Kantar, dan Desa Nanga Labang, di Kecamatan Borong.

Stefanus menyampaikan keresahan dan keprihatinannya terkait longsor yang terjadi. Apalagi, kondisi itu membuat petani terancam gagal panen.

“Saya turut prihatin dengan kondisi ini. Kondisi seperti ini tentu sangat menyulitkan masyarakat kita terutama yang mengandalkan irigasi Wae Laku untuk pertanian dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari," kata Stefanus dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (23/3/2021).

Saat wawancara dengan Kompas.com di rumah jabatannya, Senin, (22/3/2021), Stefanus menjelaskan, perbaikan saluran irigasi dan dampak longsor di areal bendungan Wae Laku membutuhkan dana miliaran rupiah. Daerah tidak memiliki anggaran sebesar itu.

"Daerah akan terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengatasi saluran irigasi itu karena padi milik masyarakat yang sedang berbunga, bunting dan menguning kena dampak jikalau tidak dialiri air yang bersumber dari Bendungan Wae Laku," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com