Salah satu praja IPDN, Raihan Qubays (19), menceritakan pada Kamis (12/2/2021) pagi itu dia dan kawan-kawannya sudah bisa masuk kabin.
"Barang-barang sudah kita taruh di kabin tiba-tiba ada petugas bandara datang. Petugas itu bilang "tahan18 orang yang berseragam IPDN karena ada masalah dengan surat rapidnya," kisah Raihan, dihubungi Kompas.com, Senin (15/2/2021).
Mereka pun diminta turun dan diarahkan ke ruang tunggu.
"Kemudian saya coba bertanya kepada petugasnya pak ini ada masalah apa ya? Petugasnya bilang suket rapid 18 yang kami pegang itu palsu. Katanya dokumen kesehatan kami tidak terverifikasi di Klinik Agung," tutur Raihan.
Baca juga: Pengakuan Praja IPDN yang Tersandung Rapid Antigen Palsu: Sudah di Kabin Diminta Turun
Mereka mengetahui layanan tersebut dari salah satu praja IPDN yang juga ikut rombongan.
"Kami berpikir bagus juga kalau ada pelayanan kesehatan yang bisa ke rumah. Dengan kondisi pandemi seperti saat ini bagus juga untuk menghindari ketemu orang banyak," katanya.
Mereka pun mengikuti rapid test antigen bersama-sama di rumah kawan mereka sehari sebelum terbang.