Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara 18 Praja IPDN Bawa Surat Rapid Test Palsu, Mengaku Ditipu Layanan "Home Care"

Kompas.com - 17/02/2021, 11:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Sudah masuk kabin

Salah satu praja IPDN, Raihan Qubays (19), menceritakan pada Kamis (12/2/2021) pagi itu dia dan kawan-kawannya sudah bisa masuk kabin.

"Barang-barang sudah kita taruh di kabin tiba-tiba ada petugas bandara datang. Petugas itu bilang "tahan18 orang yang berseragam IPDN karena ada masalah dengan surat rapidnya," kisah Raihan, dihubungi Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Mereka pun diminta turun dan diarahkan ke ruang tunggu.

"Kemudian saya coba bertanya kepada petugasnya pak ini ada masalah apa ya? Petugasnya bilang suket rapid 18 yang kami pegang itu palsu. Katanya dokumen kesehatan kami tidak terverifikasi di Klinik Agung," tutur Raihan.

Baca juga: Pengakuan Praja IPDN yang Tersandung Rapid Antigen Palsu: Sudah di Kabin Diminta Turun

Lakukan layanan rapid test di rumah

Ilustrasi tes Covid-19, tes antigenSHUTTERSTOCK/Cryptographer Ilustrasi tes Covid-19, tes antigen
Raihan mengatakan surat keterangan itu mereka dapatkan usai menjalani rapid test antigen dengan mendatangkan petugas ke rumah atau layanan home care.

Mereka mengetahui layanan tersebut dari salah satu praja IPDN yang juga ikut rombongan.

"Kami berpikir bagus juga kalau ada pelayanan kesehatan yang bisa ke rumah. Dengan kondisi pandemi seperti saat ini bagus juga untuk menghindari ketemu orang banyak," katanya.

Mereka pun mengikuti rapid test antigen bersama-sama di rumah kawan mereka sehari sebelum terbang.

Baca juga: 5 Fakta 18 Praja IPDN Diduga Bawa Surat Rapid Tes Palsu, Tak Terdaftar di Klinik, Gagal Terbang ke Jakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com