Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara 18 Praja IPDN Bawa Surat Rapid Test Palsu, Mengaku Ditipu Layanan "Home Care"

Kompas.com - 17/02/2021, 11:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Tak ada yang mencurigakan

Selama proses pengambilan sampel lendir hidung, tak ada yang mencurigakan.

"Setelah rapid kita tidak curiga, petugasnya 2 orang, laki dan perempuan. Seperti petugas di laboratorium begitu," katanya.

Menurutnya, petugas hingga peralatannya sama persis dengan yang terlihat di laboratorium.

"Petugas yang melakukan rapid sama persis dengan yang dilakukan petugas lab Covid-19 pada umumnya. Alat yang digunakan juga sama. Kemudian sampelnya disimpan, dan disimpan dalam boks. Pas sudah semua diperiksa petugasnya balik. Besok paginya saat kita akan terbang, surat hasil rapid itu diserahkan ke teman saya yg tinggalnya di Sutomo," beber Raihan.

Baca juga: 18 Praja IPDN Diduga Bawa Surat Rapid Test Palsu, KKP: Mereka Tidak Terdaftar di Klinik

Berurusan dengan polisi

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Raihan dan kawan-kawan mengaku sudah diperiksa pihak kepolisian.

Bahkan mereka dipertemukan dengan petugas yang menangani rapid test antigen untuk dikonfrontasi.

Polisi masih mendalami kasus tersebut.

Usai diperiksa kepolisian, mereka kembali menjalani rapid test antigen dan terbang ke Jakarta pada Jumat (12/2/2021)

Sementara itu, mereka dijanjikan akan mendapatkan ganti uang tiket dan ganti uang pembayaran rapid test.

Baca juga: Fakta Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli Mobil Baru, Ada yang Punya 3 Mobil Sekaligus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com