Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Praja IPDN yang Tersandung Rapid Antigen Palsu: Sudah di Kabin Diminta Turun

Kompas.com - 16/02/2021, 20:16 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Khairina

Tim Redaksi

 

PALU, KOMPAS.com - Sebanyak 18 orang praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tersandung surat keterangan rapid test antigen palsu. Lantaran hal tersebut belasan praja itu sempat tertunda keberangkatannya.

Bagaimana duduk persoalan hingga hal ini terjadi?

Salah sorang praja IPDN, Raihan Qubays (19) mengaku awalnya mereka akan melakukan rapid test antigen secara mandiri bersama orangtua masing-masing.

Namun ada tawaran dari salah seorang praja yang termasuk dalam 18 orang itu, orangtuanya kenal dengan petugas yang bisa dipanggil ke rumah untuk melakukan rapid test antigen.

"Kami berpikir bagus juga kalau ada pelayanan kesehatan yang bisa ke rumah. Dengan kondisi pandemi seperti saat ini bagus juga untuk menghindari ketemu orang banyak," katanya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Surat Rapid Test Antigen Palsu Belasan Praja IPDN

"Sebenarnya maksud kami sederhana biar kawan-kawan lain bisa dirapid test antigen secara kolektif, dan besoknya bisa terbang sama2," jelas Raihan, dihubungi KOMPAS.com, Senin (15/2/2021).

Gayung bersambut, tawaran itu pun diamini belasan praja lainnya.

Tepatnya, Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 10.00 Wita, para praja yang akan melakukan penerbangan dirapid test antigen oleh dua orang petugas kesehatan.

"Jadi dijadwalkan di rumah teman saya jam 10.00 Wita kita rapid 18 orang. Setelah rapid kita tidak curiga, petugasnya 2 orang,  laki dan perempuan. Seperti petugas di laboratorium begitu," katanya.

"Petugas yang melakukan rapid sama persis dengan yang dilakukan petugas lab Covid-19 pada umumnya. Alat yang digunakan juga sama. Kemudian sampelnya disimpan, dan disimpan dalam boks. Pas sudah semua diperiksa petugasnya balik. Besok paginya saat kita akan terbang, surat hasil rapid itu diserahkan ke teman saya yg tinggalnya di Sutomo," beber Raihan.

Keesokan harinya, Kamis (12/2/2021) pagi, para praja ini tiba di bandara, untuk selanjutnya terbang ke Jakarta dengan menumpang pesawat Batik Air dengan kode penerbangan ID-7585.

Menurut Raihan, sesampainya di bandara, 18 surat keterangan sudah divalidasi.

Namun, ada dua dokumen yang lupa dicap. Setelah prosesnya selesai, ke 18 praja itu naik ke pesawat.

"Barang-barang sudah kita taruh di kabin tiba-tiba ada petugas bandara datang. Petugas itu bilang "tahan18 orang yang berseragam IPDN karena ada masalah dengan surat rapidnya," kisah Raihan.

Baca juga: Diduga Bawa Surat Hasil Rapid Test Palsu, 18 Praja IPDN Batal Terbang dari Palu

 

Para praja IPDN itun kemudian turun dari pesawat dan diarahkan ke ruang tunggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com