Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta 18 Praja IPDN Diduga Bawa Surat Rapid Tes Palsu, Tak Terdaftar di Klinik, Gagal Terbang ke Jakarta

Kompas.com - 13/02/2021, 08:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 18 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) gagal terbang dari Palu ke Jakarta pada Kamis (11/1/2021)

Alasannya karena mereka diduga membawa hasil rapid test palsu.

Petugas di Bandara Mutiata SIS Al-Jufrie, Palu curiga mereka surat rapid test yang dibawa para praja tersebut tidak lolos proses validasi.

Baca juga: 18 Praja IPDN yang Bawa Surat Rapid Antigen Palsu Diserahkan ke Polisi

Berikut 5 fakta para praja diduga bawa surat rapid test palsu di Palu:

1. Tak terdaftar di klinik

Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas III Palu, dr Lisda mengatakan para praja tersebut menggunakan surat hasil rapid test dari Klinik Agung Palu.

Namun petugas melihat surat tersebut mencurigakan karena tidak lolos proses validasi.

Saat dicek, tenyata para praja tersebut tak terdaftar di Klinik Agung.

"Setelah kami cek ke Klinik Agung, untuk ke 18 orang tersebut tidak terdaftar di Klinik Agung," kata dr Lisda, saat dihubungi, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: 18 Praja IPDN Diduga Bawa Surat Rapid Test Palsu, KKP: Mereka Tidak Terdaftar di Klinik

2. Gagal terbang dari Palu ke Jakarta

Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Sulawesi Tengah.TRIBUNNEWS.com Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Ubaedillah mengatakan belasan Praja IPDN tersebut seharusnya terbang ke Jakarta pada Kamis (11/2/2021) pagi.

Mereka terbang dari Palu ke Jakarta menggunakan maskapai Batik Air bernomor penerbangan ID-7585.

Namun oleh petugas mereka dilarang terbang setelah hasi pemeriksaan rapid test antigen yang mereka bawa diduga palsu.

"Informasi yang saya terima mereka taruna (Praja) IPDN," kata Ubaedillah, saat dihubungi, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Diduga Bawa Surat Hasil Rapid Test Palsu, 18 Praja IPDN Batal Terbang dari Palu

3. Dibawa ke kantor polisi

Ubaedillah mengatakan 18 praja yang gagal tersebut kemudian dibawa ke kantir polisi untuk dimintai keterangan.

Pihak maskapai pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Palu Selatan.

Kapolsek Palu Selatan AKP Dede Abdullah memebenarkan penggunaan 18 dokumen Rapid test antigen palsu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com