KOMPAS.com - Sebanyak 375 santri di salah satu pesantren di Tasikmalaya dinyatakan positif Covid-19.
Sebagian dari mereka kemudian dievakusi menggunakan 21 ambulans sejak Senin (15/2/2021) ke beberapa pusat lokasi isolasi darurat.
Antara lain di RSUD Soekardjo, RSUD Type D Dewi Sartika Kawalu, dan Hotel Crown yang dijadikan tempat penampungan pasien positif Covid-19.
Total ada 153 santri yang dievakusi karena mereka memiliki gejala demam dan sesak napas. Sementara sisanya sebanyak 222 santri menjalani isolasi di lingkungan pesantren.
Baca juga: Muncul Klaster Pesantren di Tasikmalaya, 380 Orang Positif Covid-19
Selain itu semua santri dilarang untuk pulang. Total ada seribu orang lebih yang terdiri dari santri, guru dan pengurus pesantren yang menjalani tes swab.
Tes PCR dilakukan setelah ditemukan puluhan santri yang sakit bergejala Covid-19.
Sejak Senin (15/2/2021), pondok pesantren tersebut diisolasi dan dijaga ketat TNI-Polri selama 24 jam.
"Kemarin kita sudah cek langsung ke pesantren itu. Sejak kemarin pesantren itu di lockdown dan dijaga petugas TNI-Polri selama 24 jam. Kemarin juga semua unsur pimpinan daerah di Kota Tasikmalaya semuanya ikut memantau," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021)
Baca juga: Setelah Muncul Klaster Pesantren Tasikmalaya, Polisi Mendirikan 4 Pos Rapid Test
Menurutnya klaster itu diduga berawal dari beberapa santri yang baru datang dan ikut proses belajar mengajar tatap muka di pesantren tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan