Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Warga Terdaftar sebagai Penerima, tapi Tidak Mendapat Bantuan"

Kompas.com - 28/10/2020, 06:19 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Bantuan Covid-19 milik tiga warga di Kulon Progo, DIY, diduga digelapkan.

Ironisnya, penggelapan dana bantuan tersebut diduga dilakukan oleh kepala dusun mereka yang berinisial Sny.

Selain melakukan penggelapan, Sny juga diduga melakukan pemotongan bantuan Covid-19. Total kerugian dari aksi penggelapan uang bantuan itu mencapai Rp 7,8 juta.

Baca juga: Kepala Dusun Diduga Gelapkan Bantuan Covid-19, Buat Surat Kuasa Palsu

Minta syarat, tapi tak jelaskan untuk bantuan

Ilustrasi KTPShutterstock.com Ilustrasi KTP
Wakapolres Kulon Progo Kompol Sudarmawan menjelaskan, Sny sempat meminta syarat-syarat berupa kartu identitas pada warga penerima bantuan.

Namun, ia tidak menjelaskan bahwa surat itu digunakan untuk pengambilan bantuan Covid-19.

Kemudian, Sny juga nekat membuat surat kuasa palsu atas nama tiga warga. Mereka adalah Monarki, Jeminem, dan Karyono.

Surat itu dipakai untuk mengambil dana bantuan Covid-19, sehingga warga yang seharusnya menerima justru tidak memperoleh bantuan.

"Warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan tidak mendapatkan bantuan karena bantuan tersebut sudah diambil dan digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka," ujar Sudarmawan.

Baca juga: Siswi SMP dan Remaja 17 Tahun Menikah, Kepala Dusun: Ini Seperti Buah Simalakama

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Ambil potongan dari bantuan dan dilaporkan warga

Selain membuat surat kuasa palsu, Sny diduga memotong bantuan tunai warga.

Nilai pemotongan mulai Rp 300.000 hingga Rp 600.000. Ia berdalih uang tersebut akan dibagi ke warga lainnya yang tidak mendapat bantuan.

Warga kemudian melaporkan kepala dusunnya tersebut.

Sny ditangkap pada Selasa (22/10/2020) di rumahnya, Padukuhan Tengiri II.

Saat ini Sny telah ditetapkan sebagai tersangka. "Tersangka dijerat Pasal 374 KUHP atau Pasal 372 KUHP," ujar Sudarmawan.

Baca juga: Bawaslu Ketapang Rekomendasikan ASN dan 2 Kepala Desa Disanksi karena Kampanye

Sny mengaku sepengetahuan warga

Kerugian akibat aksi Sny mencapai Rp 7.800.000, terdiri dana bantuan aspirasi dewan provinsi Rp 4.200.000 dan Rp 3.600.000 berasal dari BLT sumber dana desa.

Namun, ia menampik telah mengambil dana bantuan.

Sny berdalih pemotongan dana bantuan sudah sepengetahuan dan merupakan kesepakatan warga.

Karena mengurus orangtua yang sakit, rencana pembagian potongan bantuan untuk mereka yang tak mendapat bantuan itu belum terlaksana.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com