Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangga Kuno dan Misteri Kompleks Candi di Dataran Tinggi Dieng, Pusat Ritual dan Pendidikan Agama?

Kompas.com - 04/08/2020, 09:49 WIB
Rachmawati

Editor

Apa fungsi undak-undakan atau tangga kuno itu?

Keberadaan undak-undakan kuno di dua lokasi terpisah tersebut diduga kuat sebagai jalur menuju kompleks candi di dataran tinggi Dieng untuk kegiataan religi, kata otoritas terkait.

"Itu akses orang-orang untuk menuju ke Dieng. Kebetulan (kompleks candi) di Dieng itu pusat keagamaan," kata petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Banjarnegara, yang juga arkeolog, Aryadi Darwanto.

Masyarakat dari kawasan sekitar, seperti Batang, Pekalongan, terutama Wonosobo, dan Banjarnegara, "lewat jalur ondo budho" untuk melakukan kegiatan keagamaan di Dieng, ungkapnya.

Baca juga: Suhu Dieng Minus 3 Derajat, Wisatawan Penasaran Fenomena Embun Es

"Dari catatan Belanda (awal abad 19), ada empat jalur menuju Dieng," ungkapnya. Namun penelitian di masa itu tidak menggambarkan bentuk dari ondo budho tersebut.

Temuan dua jalur tangga kuno di perbukitan curam itu menguatkan catatan peninggalan Hindia Belanda tersebut, ujarnya.

Apa temuan terbaru lainnya di Dieng, selain tangga kuno?

Struktur candi itu ditemukan di kedalaman dua meter oleh seorang warga setempat saat menggali tanah untuk membuat septic tank.Kompas.com Struktur candi itu ditemukan di kedalaman dua meter oleh seorang warga setempat saat menggali tanah untuk membuat septic tank.
Selain tangga berundak, patung atau arca Ganesha - salah-satu dewa paling populer dalam Hinduisme - ditemukan di lahan pertanian seorang warga di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, akhir tahun lalu.

Penemuan arca setinggi 1,4 meter dan lebar 1,2 meter itu merupakan salah-satu dari empat temuan peninggalan arkeologi di kawasan Dieng dalam delapan bulan belakangan.

Arca tanpa kepala itu, yang terbuat dari batu andesit, ditemukan seorang petani saat menggali di lahan tanah miliknya.

Temuan lainnya adalah fondasi bangunan yang diyakini sebagai candi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, pertengahan Januari 2020 lalu.

Baca juga: Fenomena Embun Es di Dataran Tinggi Dieng, Ini Penjelasan BMKG

Struktur candi itu ditemukan di kedalaman dua meter oleh seorang warga setempat saat menggali tanah untuk membuat septic tank.

Lokasinya tidak jauh dari Musium Kaliasa - tempat menyimpan koleksi benda-benda cagar budaya, artefak, dan film mengenai Dieng.

"Secara analogi sudah terlihat bentuk candi," kata Koordinator Unit Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Eri Budiarto, kepada media, pertengahan Februari silam.

Dipastikan bangunan candi itu sudah tidak utuh, namun tim balai cagar budaya menemukan material candi di sekitarnya.

Pada September 2019, Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa tengah telah mengamankan batu-batuan kuno di areal Terminal Dieng Wetan, Wonosobo, yang diduga dulunya bagian dari struktur candi.

Baca juga: Ada Fenomena Embun Es, Ini Aturan Berkunjung ke Dieng di Tengah Pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com