Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Anak Almarhum Pasien Covid-19 yang Buka APD dan Peluk Ayahnya di Ruang Isolasi

Kompas.com - 10/07/2020, 15:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Minta maaf

Sementara dokter ahli dalam, Hajar Malawat yang menangani pasien HK selama di RSUD Ambon mengklaim penanganan yang dilakukan terhadap almarhum telah dilakukan sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Meski begitu, diakuinya keterbatasan dokter dan tenaga medis di rumah sakit tersebut membuat penanganan terhadap para pasien sedikit terkendala.

Dalam menjalankan tugas, kata dia, dokter dan tenaga medis telah disumpah untuk menjalankan tugas sehingga meski dalam situasi sulit sekali pun mereka harus tetap berusaha untuk menangani setiap pasien.

“Jadi, jangan dengar sepihak keluhan-keluhan yang ada, itu pasien positif terkonformasi Covid-19 dan kami juga punya hati nurani, bagaimana jika itu adalah keluarga kami, sekali lagi ini adalah takdir Allah, kammi sudah berusaha semaksimal yang kami bisa,” ungkap dia.

Hajar mengatakan, almarhum bukan satu-satunya paisen positif yang dirawat saat itu, namun ada puluhan pasien positif yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sehingga pihaknya harus memperlakukan semua pasien sama.

Saat itu keluarga pasien meminta untuk melihat langsung kondisi pasien dan atas pertimbangan kemanusiaan pihak rumah sakit akhirnya mengizinkan.

Baca juga: Cegat Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, 8 Orang Ditangkap

Ia juga mengatakan, pihak keluarga sempat mendatangi rumahnya untuk berkonsultasi dengannya terkait kondisi pasien HK.

Saat itu pihak keluarga meminta agar pihak rumah sakit dapat memeriksa swab terakhir almarhum sebelum dimakamkan.

“Kebetulan kasus HK ini berat saya putuskan menggunakan swab cepat hasilnya ternyata positif,” ujar dia.

Terkait keluhan keluarga almarhum, Hajar mengaku tidak mau membela diri namun apa yang dilakukan pihak rumah sakit telah sesuai dengan protokol kesehatan.

“Kami tidak membela diri, ada pempers tertinggal di peti jenazah kami memohon maaf sebesar-besarnya, cuma kendala kami adalah jumlah pasien yang sangat banyak, 40 pasien dengan satu dokter dan empat perawat, tolong coba bapak ibu bisa bayangkan kesulitan kami,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com