Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Anak Almarhum Pasien Covid-19 yang Buka APD dan Peluk Ayahnya di Ruang Isolasi

Kompas.com - 10/07/2020, 15:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Ia pun meminta pihak rumah sakit agar dapat berbenah agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa menimpa warga lainnya.

“Tolong pelayanan diperbaiki, almarhum memang bukan tidak dilayani tapi pelayanan memang sangat tidak maksimal, saya tidak ingin ke depan ada HK (inisial ayahnya-red) lain. Saya juga berterima kasih kepada beberapa tenaga medis yang telah mengurus ayah saya,” ungkap dia.

Insiden ambulans  

Dalam kesempatan itu, Sahal juga ikut menyampaikan soal insiden pengadangan ambulans dan pengambilan paksa jenazah ayahnya saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman Ambon pada Jumat 26 Juni lalu.

Sahal menuturkan, kejadian itu sama sekali tidak pernah direncakan pihak keluarga dekat, karena ia telah menyetujui ayahnya dimakamkan secara protokol Covid-19.  

“Itu di luar kendali saya dan keluarga, saya juga sudah sampaikan itu ke bapak Kapolda. Mohon maaf ibu direktur tapi karena saya tidak mau melihat jenazah almarhum berlama-lama saya kemudian sampaikan ke petugas mari kita makamkan secara covid, itu atas persetujuan saya,” ungkap dia.

Dia menyesalkan, pihak rumah sakit tidak melakukan swab terhadap ayahnya untuk terakhir kali sebelum almarhum dimakamkan.

Kondisi itu berbeda dengan pasien positif lain di rumah sakit tersebut yang saat meninggal dunia di ambil swab dan hasilnya negatif, sehingga bisa dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Kasus Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Ambon, Akan Muncul Klaster Baru?

“Kenapa ada standar ganda model bagini, kenapa ada yang diperlakukan lain dan ada yang diperlakukan khusus ayah saya tidak diswab terakhir kali,” ujar dia.

Masalah lain yang membuat keluarga sangat kecewa karena pihak RSUD Ambon tidak menjalankan fardu kifayah untuk jenazah saat persiapan proses pemakaman.

Menurut Sahal, perlakuan rumah sakit terhadap ayahnya itu sangat memperihatinkan karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan kepada pihak keluarga.

“Karena masih ada popok dengan kotoran pada jenazah, almarhum juga hanya dibungkus dengan kain yang dipakai sejak pertama masuk rumah sakit,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com