Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Mau Disebut Kebobolan Soal Klaster Secapa AD, Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Bandung

Kompas.com - 10/07/2020, 14:35 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung tidak mau disebut kebobolan terkait adanya klaster baru di Kota Bandung lewat pendidikan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, klaster  Secapa AD tidak serta merta menjadi klaster penyebaran Covid-19 baru di Kota Bandung.

"Bukan Kota Bandung, karena gini, pendekatanya alamat. Di sana itu dari seluruh Indonesia dan tersentralisasi," jelas Yana di Balai Kota Bandung, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Wali Kota Oded Tak Mau Temuan Klaster Secapa AD Pengaruhi Status Zona Biru Bandung

Lebih lanjut Yana menambahkan, jumlah orang yang terpapar Covid-19 di klaster Secapa AD secara hitungan masuk ke angka nasional.

"Kelihatannya angkanya diangkat ke pusat bukan ke Kota Bandung," ucapnya.

Menurut Yana, selama menerapkan Pembatasan Sosial Berksala Besar selama tiga kali empat belas hari termasuk masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dari tanggal 27 Juni hingga 10 Juli 2020, Pemkot Bandung tidak pernah mengizinkan ada kegiatan pendidikan tatap muka.

Baca juga: Ridwan Kamil Sarankan Pembatasan Akses Warga Sekitar Secapa AD Hegarmanah

Kita enggak bisa intervensi...

Namun karena di bawah kendali pemerintah pusat, Yana mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan intervensi kepada kegiatan pendidikan  di Secapa AD.

"Itu memang instansi lain dan punya kebijakan tersendiri, kita enggak bisa intervensi," tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap keberadaan klaster Secapa AD tidak mempengaruhi indeks penularan Covid-19 di Kota Bandung yang saat ini berada di angka 0,53

Baca juga: Warga Sekitar Secapa AD Tolak Rapid Test, Gugus Tugas: yang Datang hanya 28 Orang

Diketahui, berdasarkan saran World Health Organization (WHO), syarat mutlak untuk dapat diberlakukannya new normal  apabila sebuah epidemi dapat dikendalikan dengan melihat angka indeks awal penularan Covid-19 (Rt) Rt < 1 (Rt kurang dari 1) selama dua minggu.

Saat ini, dengan angka Rt 0,53, Kota Bandung masuk dalam kategori zona biru dan berencana untuk mengejar masuk zona hijau.

"Tentu Mang Oded sangat berharap setelah kami berupaya lewat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung , karena (klaster Secapa AD) bentuknya pola bukan insidentil sifatnya, saya berharap tidak memengaruhi nilai kami," kata Oded

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com