Menurut dia, kebakaran ini terjadi sejak Minggu (9/2/2020) lalu. Saat itu juga tim langsung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Upaya pemadaman sudah berlangsung selama tiga hari. Pemadaman dilakukan petugas sejak pagi hingga menjelang malam.
"Tim pemadam di sini dari Manggala Agni Daops Siak, MPA Kampung Bunsur dan Polri," sebut Alijal.
Hingga hari ketiga, titik api belum bisa dipadamkan. Alijal mengatakan kebakaran justru makin meluas.
Kebakaran tidak hanya tampak dari permukaan, tetapi juga menjalar di dalam gambut yang mengeluarkan asap pekat.
"Sebelumnya kita perkirakan dua hektar. Tapi sekarang bertambah luas menjadi sekitar tiga hektar. Tapi kami terus berupaya menyekat kepala api agar tidak makin meluas," kata Alijal.
Baca juga: Cerita Tim Manggala Agni 3 Jam Dikepung Kabut Asap Saat Pemadamkan Karhutla
Dia mengakui, sumber air yang terbatas juga menjadi kendala tim di lapangan. Selama pemadaman, sebut Alijal, hanya memanfaatkan air laut yang pasang.
Itu pun jarak dari sumber air ke lokasi kebakaran cukup jauh. Petugas harus menyambung beberapa selang.
"Selang yang kita sambung sampai 30 buah. Satu selang panjangnya 30 meter. Jadi panjang selang yang disambung 900 meter," kata Alijal.
Karena itu, petugas di lapangan membutuhkan bantuan alat berat untuk pembuatan embung air didekat lokasi karhutla.
"Kita memang butuh alat berat untuk membuat embung air. Kalau sumber air dekat, pemadaman pun bisa lebih efektif," akui Alijal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.