Salin Artikel

Karhutla Kembali Membara di Siak, Tim Manggala Agni Berjibaku Padamkan Api

Upaya pemadaman dilakukan tim Manggala Agni  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Daerah Operasi (Daops) Siak dan dibantu sejumlah masyarakat peduli api (MPA) Kampung Bunsur, Selasa (11/2/2020) sore.

Pantauan Kompas.com di lapangan, petugas terlihat cukup kesulitan memadamkan titik api. 

Selain kondisi kebakaran yang sudah makin meluas, tapi akses ke titik api juga sulit dilewati.

Manggala Agni hadapi medan berat

Petugas tampak harus merintis jalan dengan cara merebah semak belukar yang padat untuk menjangkau titik api.

Selain itu, pekatnya asap di lokasi juga menghambat proses pemadaman.

Kepala Regu Manggala Agni Daops Siak Alijal mengakui medan yang ditempuh ke titik api cukup berat dilalui.

"Ya, medannya cukup ekstrem," ucap Alijal saat diwawancarai Kompas.com di lokasi karhutla, Selasa.

Upaya pemadaman sudah berlangsung selama tiga hari. Pemadaman dilakukan petugas sejak pagi hingga menjelang malam.

"Tim pemadam di sini dari Manggala Agni Daops Siak, MPA Kampung Bunsur dan Polri," sebut Alijal.

Hingga hari ketiga, titik api belum bisa dipadamkan. Alijal mengatakan kebakaran justru makin meluas.

Kebakaran tidak hanya tampak dari permukaan, tetapi juga menjalar di dalam gambut yang mengeluarkan asap pekat.

"Sebelumnya kita perkirakan dua hektar. Tapi sekarang bertambah luas menjadi sekitar tiga hektar. Tapi kami terus berupaya menyekat kepala api agar tidak makin meluas," kata Alijal.

Sumber air terbatas

Dia mengakui, sumber air yang terbatas juga menjadi kendala tim di lapangan. Selama pemadaman, sebut Alijal, hanya memanfaatkan air laut yang pasang.

Itu pun jarak dari sumber air ke lokasi kebakaran cukup jauh. Petugas harus menyambung beberapa selang.

"Selang yang kita sambung sampai 30 buah. Satu selang panjangnya 30 meter. Jadi panjang selang yang disambung 900 meter," kata Alijal.

Karena itu, petugas di lapangan membutuhkan bantuan alat berat untuk pembuatan embung air didekat lokasi karhutla.

"Kita memang butuh alat berat untuk membuat embung air. Kalau sumber air dekat, pemadaman pun bisa lebih efektif," akui Alijal.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/12/07405141/karhutla-kembali-membara-di-siak-tim-manggala-agni-berjibaku-padamkan-api

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke