PALEMBANG, KOMPAS.com- Serbuk yang memiliki kandungan emas ikut ditemukan warga di lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) , tepatnya di Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Kecamatan Cengal sendiri merupakan salah satu tempat perburuan harta karun perhiasan masa Kerajaan Sriwijaya.
Kolektor Benda Peninggalan Sriwijaya Okky Okta Wijaya mengatakan, di Desa Sungai Jerujur warga banyak menemukan kandungan serbuk emas yang ada di dalam tanah.
Serbuk tersebut didapatkan setelah tanah dilimbang menggunakan alat seperti penyaring.
"Serbuk emas itu biasanya dijual warga," kata Okky, Senin (7/10/2019).
Baca juga: Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya, Putusnya Mata Rantai Penyambung Sejarah
Menurut Okky, perhiasan yang memiliki kandungan emas itu pertama kali ditemukan pada 2005 lalu.
Saat itu, seorang warga sedang mencangkul di depan halaman rumah. Namun, mendadak menemukan cincin emas.
Setelah penemuan pertama itu, pada 2012 pencarian semakin marak bahkan sampai ada ditemukan serbuk emas hingga sekarang.
Okky menjelaskan, ia hanya menampung barang temuan berupa peninggalan masa kerajaan Sriwijaya.
Sementara, serbuk emas tersebut ada orang lain yang menampung untuk membelinya dari warga.
Selama menjadi kolektor, Okky sudah banyak menampung barang temuan pada masa kerajaan Sriwijaya.
Barang-barnag itu berupa lempengan emas dan perunggu. Begitu juga dengan koin yang merupakan sebagai alat transaksi.
Untuk perunggu tersebut, berisi tulisan mantra, doa, santet serta kuitansi pembelian tanah.
"Ada juga lempengan bertuliskan syair-syair puisi. Lempengan emas itu diduga diterbitkan masa pemerintahan Sriwijaya sebagai kuitansi pembelian tanah. Untuk yang timah isinya doa," ujar dia.
Baca juga: Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Bermunculan di Lokasi Karhutla, Ini Penjelasannya
Warga juga menemukan koin emas bermotif bunga cendana. Koin tersebut menurut Okky pernah ditemukan di Filipinadan Thailand.
"Ini menandakan wilayah kekuasaan Sriwijaya luas," ujar Okky.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.