Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Calon Ibu Kota Negara Terpapar Kabut Asap, Rencana Bangun Bendungan hingga Sempat Terdeteksi 17 Titik Api

Kompas.com - 18/09/2019, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

Menurunya kabut asap merupakan risiko yang harus dihadapi, karena kedua lokasi ibu kota baru dipandang sebagai wilayah yang paling aman dari segala potensi bencana.

Baca juga: Kabut Asap di Kepri Makin Pekat, Warga Diminta Banyak Konsumsi Air Putih

"Jadi ini bencana mungkin terjadi, tapi yang pasti risiko terjadi di sana paling kecil di antara lokasi yang kita pilih," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 23 penerbangan dari dan menuju Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, dibatalkan, Sabtu (14/9/2019).

Hal ini dipicu kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi yang dipilih menjadi ibu kota baru itu.

Baca juga: Kabut Asap Menipis, Penerbangan di Bandara Banjarmasin Berangsur Normal

 

5. Rencana bangun bendungan penampung air

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengatakan, pihaknya telah melakukan survei potensi Karhutla di kawasan Ibu Kota Baru, Kalimantan Timur.

Hasilnya Ibu Kota yang baru minim potensi karhutla dan khususnya di bagian Utara Bukit Soeharto yang tidak banyak tambang batu bara.

"Kami sudah survei, kalau yang di sebelah timur (bukit) Soeharato-Semboja itu memang daerah batu bara tapi sebelah utara kelihatannya batu baranya tidak signifikan menurut survei kita," kata Basoeki, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Antisipasi Kebakaran Lahan, Ibu Kota Baru akan Dilengkapi Bendungan Penampung Air

Namun Basoeki mengungkapkan masih akan melakukan kajian lebih detail ihwal potensi karhutla di kawasan Samarinda.

Bahkan, pihaknya telah merencanakan untuk membuat bendungan sebagai langkah antisipasi jika terjadi Karhutla sewaktu-waktu.

"Kita kan lokasinya di sebelah sini, kalau yang di sebelah sininya yang kena tol itu memang gambut batu bara. Tapi yang sebelah sini (utara) batu bara tipis. Mau bikin bendungan di situ," ujarnya.

Baca juga: 17 Titik Api Ditemukan di Wilayah Calon Ibu Kota Baru

 

6. Penajem Paser tidak berpotensi karhutla

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono menjelaskan wilayah Kabupaten Penajam Paser berdasarkan hasil survei tidak terlalu berpotensi terjadi karhutla.

"Menurut survei kami yang recognize tipis. Kalau batu bara itu bahaya, dia bisa terus tahunan kalau ter-ekspose terbakar itu bisa masuk ke dalem dan itu paling susah," jelasnya.

Sementara itu di Samarinda, sebanyak 23 penebangan dari dan menuju Bandara APT Pranoto dibatalkan, Sabtu (14/9/2019).

Baca juga: Karhutla di Sumatera dan Kalimantan, 144.000 Warga Kena ISPA

Jarak pandang di Bandara APT Pranoto hanya 800 meter. Padahal jarak pandang idealnya 5.000 meter.

Kondisi diperparah dengan kiriman asap dari Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang mengepung Kota Samarinda sejak Jumat (13/9/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com