Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap di Kepri Makin Pekat, Warga Diminta Banyak Konsumsi Air Putih

Kompas.com - 17/09/2019, 16:24 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kondisi kabut asap di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) semakin pekat pada Selasa (17/9/2019) dibanding kondisi Senin (16/9/2019). 

Meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Kepri belum menetapkan kondisi siaga kabut asap karena dinilai kabut asap di Kepri belum masuk kategori parah dan berbahaya. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudayana, Selasa.

Namun, katanya, tidak ada salahnya untuk selalu waspada.

"Untuk di Kepri belum masuk ke kategori waspada ataupun bahaya , namun kami akan terus pantau untuk mengantisipasi kondisi yang lebih berbahaya terjadi," jelas Tjetjep.

Ia meminta masyarakat Kepri yang terkontaminasi kabut asap untuk mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Baca juga: Kabut Asap Menipis, Penerbangan di Bandara Banjarmasin Berangsur Normal

Kurangi aktivitas di luar rumah

Hal ini disampaikan Tjetjep melihat semakin tebalnya kabut asap menyelimuti kota Tanjung Pinang, yang merupakan ibu kota Provinsi Kepri.

Menurut Tjetjep, ditengah kondisi udara di Provinsi Kepri yang terkontaminasi kabut asap ini, masyarakat diharapkan dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Kalaupun hendak berpergian menggunakan kendaraan roda dua, selalu mengenakan masker.

"Kami meminta masyarakat Kepri untuk mulai mewaspadai ISPA, melihat kondisi udara saat ini sedang tidak bersahabat, jangankan berkurang, yang ada kabut asap terus bertambah, mulai dari kabut asap kiriman hingga kabut asap dari beberapa kebakaran hutan dan lahan yang ada di Kepri," kata Tjetjep melalui telepon, Selasa (17/9/2019).

Jika terdapat tanda-tanda menurunnya kesehatan dan sesak nafas, lanjut Tjetjep segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, serta banyak mengonsumsi air putih.

Baca juga: Kabut Asap Makin Tebal dan Berbahaya, Siswa di Palembang Diliburkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com