Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bertemu Gubernur Sumsel, Demo Kabut Asap Berakhir Ricuh

Kompas.com - 17/09/2019, 17:21 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Sumsel Melawan Asap (Gasma) di halaman kantor Gubernur Sumatera Selatan, berakhir ricuh, Selasa (17/9/2019).

Akibatnya, tiga orang mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa pun harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka pukulan di kepala.

Kejadian bermula saat para mahasiswa ini melakukan orasi dan menuntut kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta pihak kepolisian untuk mengambil langkah tegas dengan melakukan tindakan serta pencabutan izin kepada korporasi yang terbukti melakukan pembakaran lahan secara sengaja.

Setelah itu, Mahasiswa meminta Gubernur Sumsel Herman Deru untuk menyampaikan secara langsung komitmennya agar permasalahan asap cepat teratasi.

Baca juga: Kabut Asap di Kepri Makin Pekat, Warga Diminta Banyak Konsumsi Air Putih

Namun, saat itu, hanya ada Wakil Gubernur di lokasi. Sedangkan Gubernur Sumsel sedang melakukan peninjauan di lokasi kebakaran Taman Sriwijaya di Kabupaten Ogan Ilir.

Para mahsiswa ini pun masih bersikukuh agar segera ditemui.

Wakapolda Sumsel Brigjen Rudi Setiawan mencoba untuk menenangkan massa dengan naik ke atas mobil komando koordinator aksi.

Namun, para massa aksi tersebut langsung menutup jalur saat Brigjen Rudi hendak menuju ke arah mobil komando.

Petugas polisi yang membawa tameng pun langsung menjauhkan Wakapolda Sumsel dari kerumunan massa hingga akhirnya kericuhan terjadi.

Petugas akhirnya memukul mundur para massa aksi hingga menyebabkan tiga mahasiswa mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Kami inginnya Gubernur, kami ingin Gubernur menyatakan komitmennya secara langsung. Karena beliau lagi ada di Palembang. Kami harap jangan pikirkan petinggi negara, pikirkan masyarakat yang milih dia," kata Koordinator Gasma Ni'matul Hakiki Vebri Awan.

Baca juga: Kabut Asap Menipis, Penerbangan di Bandara Banjarmasin Berangsur Normal

Ni'matul mengatakan, para massa mengahalangi Wakpolda Sumsel untuk menuju ke mobil komando karena ingin mencegah kericuhan terjadi. Namun, jenderal bintang satu itu tetap mencoba naik ke atas mobil komando.

"Wakapolda ingin naik ke mobil komando, itu lebih rawan kericuhan, sehingga kami cegah. Namun, saat kami cegah, bapak-bapak polisi membawa tameng bawa pukulan. Sebenarnya dari kami koordinator sudah menenangkan massa, tapi polisi mengejar," ujar dia.

Hingga saat ini, ratusan massa masih bertahan di kantor Gubernur Sumsel, untuk bertemu langsung dengan Herman Deru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com