Warga yang terpapar kabut asap akibat karhutla terpaksa mengungsi untuk mendapatkan udara segar.
Salah satu tempat mengungsi warga, yakni di posko pengungsian dan posko kesehatan yang dibuka DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Riau di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.
Salah seorang pengungsi, Indah (28), mengaku sudah tiga hari mengungsi bersama tiga orang anaknya di posko pengungsian.
"Saya di sini sejak, Jumat (13/9/2019). Karena anak paling kecil, Sophia umur 10 bulan, sesak napas. Kakaknya, Fatimah dan Fatiyah kena asma. Tapi sudah diberikan nebulizer, alhamdulillah udah mendingan," ucap Indah kepada Kompas.com, Minggu (16/9/2019).
Baca juga: Kabut Asap Riau, Kualitas Udara Berbahaya Indikasi Kegagalan Pemerintah Indonesia
Warga lainnya, Nurlela (30), mengungsi karena terpapar kabut asap. Dia mengungsi bersama suami, Aris (30), dan tiga orang anaknya ke posko pengungsian di kantor DPW PKS Riau.
Nurlela belum memastikan bisa pulang ke rumahnya. Karena asap masih pekat.
"Gimana mau pulang, asap masih pekat, udara tidak sehat. Masih nyaman di sini (posko). Udara di sini sehat, dan tempatnya bersih. Makan ditanggung. Kebetulan satu anak saya yang paling besar juga masih libur sekolah, jadi masih bertahan di sini," ungkap Nurlela kepada Kompas.com, Minggu.