Kejayaan Belanda
Sejumlah stasiun ini berdiri di masa kejayaan Belanda. Kereta yang digunakan campuran dalam satu rangkaian. Ada penumpang, barang, dan bahan bakar.
Untuk orang Belanda, mereka duduk di kelas VIP, 1, dan 2. Sedangkan pribumi duduk di kelas 3 di kereta yang berkecepatan 40-50 km/jam.
Kereta uap ini masuk hingga pedalaman dan mengangkut hasil bumi seperti teh dan sayur. Hasil bumi itu diangkut dan dikirim ke pelabuhan atau kota besar.
Jalur ini bertahan sampai bermunculannya industri truk diiringi jalan raya yang mulai bagus. Para pengguna kereta api beranggapan, truk lebih ekonomis karena waktunya fleksibel.
“Di sisi lain, sarana prasarana kereta terhitung mahal. Akhirnya jalur kereta rata-rata tutup di tahun 1980an,” ungkapnya.
Hal menarik lainnya dari kereta Cibatu-Garut adalah Charlie Chaplin. Deden mengatakan, kedatangan Charlie Chaplin ke Garut tidak banyak didokumentasikan.
Dari literasi yang diperolehnya, Charlie Chaplin datang ke Garut dan berfoto dengan masyarakat di Stasiun Garut tahun 1932.
Menurut literatur, Charlie Chaplin menggunakan kereta dari Stasiun Garut ke Cibatu. Dari Cibatu ia melanjutkan perjalanan dengan kereta ke Yogyakarta. Kemudian ke Surabaya menggunakan mobil.
Baca juga: Kisah Jumainah, Buktikan Jika Nominal Bukan Halangan untuk Bersedekah
Diambil Jepang
Rencananya, sambung Deden, Belanda akan melanjutkan pembangunan jalur kereta dari Cikajang ke Pameungpeuk dan jalur selatan.
Begitupun jalur Ciwidey, akan diteruskan ke Rancabuaya dan pantai selatan. Namun, rencana itu gagal karena Belanda mengalami krisis ekonomi yang berimbas pada negara jajahan.
“Sialnya lagi Jepang masuk, beberapa jalur diambil Jepang yakni Dayeuh Kolot-Majalaya, Tasik-Singaparna, Rancaekek-Tanjungsari,” tuturnya.
Jepang kemudian berencana membangun rel dari Cicalengka ke Majalaya dengan membuat trase dan pemadatan tanah. Namun, Jepang kalah dan proyek tidak diteruskan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.