Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kereta Cibatu-Garut, Ditumpangi Charlie Chaplin hingga Kejayaan Belanda

Kompas.com - 03/08/2019, 09:40 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Sinyal Krian

Saat ini di sepanjang jalur tersebut masih ada beberapa artefak yang menunjukkan perkeretapian masa lalu. Salah satunya sistem persinyalan yang masih lengkap. Namanya sinyal krian atau tebeng.

Artefak ini menjadi satu-satunya yang masih lengkap di Jawa Barat. Di Indonesia, persinyalan lengkap sisa masa Belanda juga ditemukan di Bondowoso.

Sinyal krian masih berdiri tegak di daerah Ciwalen, Garut. Namun, sinyal tersebut sudah tampak berkarat termakan usia.

Dulu, sinyal itu berfungsi sebagai rambu-rambu untuk meminta izin boleh tidaknya kereta masuk ke stasiun atau cara masinis memberi tahu untuk memasuki daerah stasiun.

“Setelah reaktivasi, persinyalan akan diganti. Namun, sinyal peninggalan Belanda ini akan dimonumenkan,” ucapnya.

Stasiun Garut

Artefak lainnya yang masih berdiri adalah beberapa stasiun di antaranya Stasiun Garut dan Cikajang. Stasiun Garut yang didirikan 1889 pada mulanya dibangun dengan arsitektur Eropa.

Itu bisa dilihat dari beberapa rumah dinas yang kental dengan arsitektur Belanda. Begitupun dengan kantor pos dan telegram yang berada di sekitar Stasiun Garut.

Dalam perkembangannya, stasiun lama yang dianggap sebagai bangunan strategis hancur dalam agresi militer Belanda tahun 1947. Kemudian dibangun kembali dengan desain baru pada 1949.

“Jadi bangunan yang ada sekarang merupakan hasil pembangunan tahun 1949,” tuturnya.

Stasiun Cikajang sendiri merupakan yang tertinggi di Indonesia. Stasiun ini terletak di ketinggian 1.246 mdpl, sama dengan ketinggian Terowongan St Gotthard di Swiss.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com