Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: Peristiwa Penting di Makassar Sepanjang Tahun, Kantor Polisi Dilempar Molotov hingga Kotak Kosong Menang di Pilkada

Kompas.com - 28/12/2018, 10:31 WIB
Khairina

Penulis

 

KOMPAS.com-Berbagai peristiwa penting dan menarik perhatian publik terjadi di Makassar sepanjang 2018. Pelemparan bom ke Markas Polsekta Bontoala menjadi peristiwa pembuka tahun 2018 di kota Anging Mammiri ini.

Kejadian itu sangat mengagetkan masyarakat karena terjadi tepat di tanggal 1 Januari 2018, hanya beberapa jam setelah malam pergantian tahun dirayakan.

Tak hanya soal bom, kemenangan kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah di Makassar menjadi peristiwa penting dan bersejarah.

Kemenangan kotak kosong atas calon tunggal ini membuat Makassar kembali menggelar pilkada pada 2020 nanti.

Baca juga: Kaleidoskop 2018: Peristiwa Penting di Palembang Sepanjang Tahun, Gubernur Baru hingga Akhirnya Punya LRT

Peristiwa lain yang banyak menjadi sorotan di Makassar adalah tewasnya satu keluarga di dalam rumah yang dibakar oleh kartel narkoba. Terpidana mengendalikan operasinya dari balik jeruji besi.

Selain tiga peristiwa menonjol itu, masih banyak peristiwa menarik di Makassar sepanjang 2018. Berikut rangkuman peristiwa yang menarik perhatian pada 2018 berdasarkan berita dari Kompas.com

JANUARI

Pelemparan bom di Markas Polsekta Bontoala

Kepala Polda Sulsel, Irjen Polisi Umar Septono bersama jajarannya membesuk Brigadir Yudirsan di RS Bhayangkara yang menjadi korban bom di markas Polsekta Bontoala, Senin (1/1/2018).KOMPAS.com/Hendra Cipto Kepala Polda Sulsel, Irjen Polisi Umar Septono bersama jajarannya membesuk Brigadir Yudirsan di RS Bhayangkara yang menjadi korban bom di markas Polsekta Bontoala, Senin (1/1/2018).

Tahun Baru 2018 baru saja selesai dirayakan, publik Makassar sudah dikagetkan dengan pelemparan bom di Markas Polsekta Bontoala di Jalan Sunu yang bersebelahan dengan Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar.

Dalam peristiwa yang terjadi Senin (1/1/2018) sekitar pukul 03.00 Wita itu, Kapolsekta Bontoala Kompol Rapiuddin dan seorang anggotanya, Brigadir Yudirsan terluka akibat terkena serpihan ledakan bom.

Kompol Rapiuddin terluka pada lengannya dan Brigadir Yudirsan mengalami luka pada kakinya.

Baca juga: Mapolsekta Bontoala Makassar Dilempari Bom Molotov, 2 Polisi Terluka

Wakil Kepala Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait mengaku telah mengantongi identitas pelaku peledakan bom di markas Polsekta Bontoala.

Dari hasil penyelidikan sementara, peledakan bom di Polsekta Bontoala tidak berkaitan dengan jaringan teroris.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Peledakan Bom Polsekta Bontoala

 

FEBRUARI

Penculikan bocah Argentina oleh ayahnya sendiri

Bocah Argentina, Alum Langone Avalos (7) akhirnya dijemput oleh ibu kandungnya, Elizabeth Avalos ditemani anggota Polda Sulsel setelah diamankan di Kota Makassar, Rabu (7/2/2018). Polda Sulsel Bocah Argentina, Alum Langone Avalos (7) akhirnya dijemput oleh ibu kandungnya, Elizabeth Avalos ditemani anggota Polda Sulsel setelah diamankan di Kota Makassar, Rabu (7/2/2018).

Bocah asal Argentina Alum Langone Avalos (7) diculik oleh ayahnya sendiri, Jorge Gabriel Langone (42) bersama kekasihnya, Candela Gutierrez (33).

Mereka bertualang dari negara asalnya di Argentina hingga diamankan di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Setelah menculik Alum sepulang dari sekolahnya di Argentina, Jorge bersama kekasihnya itu membawa anaknya keliling beberapa negara di Asia.

Sebelum masuk ke Indonesia, Jorge yang merupakan seniman ini membawa anaknya itu berkeliling di negara Malaysia.

Kisah perjalanan ketiganya pun terbilang nekat. Mereka berpindah-pindah negara di dunia selama delapan bulan tanpa dibekali dokumen resmi atau paspor keimigrasian.

Bahkan, sesampainya di Indonesia, mereka pun mengemis dan berharap belas kasihan dari orang agar bisa menumpang tidur dan makan.

Baca juga: Kisah Perjalanan Bocah Argentina yang Diculik Ayahnya hingga Ditemukan di Indonesia

Alum akhirnya dijemput oleh ibu kandungnya, Elizabeth Avalos, setelah bocah itu diamankan di Kota Makassar, Rabu (7/2/2018).

Setelah bertemu dengan anaknya, Elizabeth langsung membawa Alum ke Jakarta. Elizabeth sangat senang dan rindu dengan anaknya setelah terpisah selama delapan bulan.

Baca juga: Bocah Argentina Korban Penculikan Dijemput Ibunya di Makassar

 

MARET

Preman berkedok juru parkir

4 preman yang menguasai gedung Celebes Convention Center (CCC) milik Pemprov Sulsel akhirnya ditangkap aparat Kepolisian Polrestabes Makassar.KOMPAS.com/Hendra Cipto 4 preman yang menguasai gedung Celebes Convention Center (CCC) milik Pemprov Sulsel akhirnya ditangkap aparat Kepolisian Polrestabes Makassar.

Polisi akhirnya menangkap preman yang berkedok juru parkir (jukir). Aksi preman di gedung Celebes Convention Center (CCC) dan Sekolah Perpolisian Negara (SPN) Batua ini meresahkan. 

Penangkapan preman ini bermula dari informasi masyarakat, ada preman yang kerap memalak di gedung CCC milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Mendapat laporan itu, tim Sapu Bersih Polrestabes Makassar melakukan penyelidikan.

Saat melakukan pengecekan ke gedung CCC yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, polisi menemukan kelompok preman berjumlah 4 orang.

Mereka yang berkedok juru parkir saat ditangkap tengah memalak pengunjung.  Keempat preman tersebut yakni Ismail (27), Deni Helling (31), Darlan (31), dan Rahman (34). Keempat warga Jalan Rajawali ini tertangkap tangan memungut tarif parkir liar di gedung CCC. 

Baca juga: Polisi Tangkap Preman Berkedok Juru Parkir di Makassar

APRIL

Ledakan di Kejari Makassar

Salah satu korban luka akibat ledakan di halaman kantor Kejari Makassar saat pemusnahan barang bukti,  Rabu (11/4/2018).KOMPAS.com/Hendra Cipto Salah satu korban luka akibat ledakan di halaman kantor Kejari Makassar saat pemusnahan barang bukti, Rabu (11/4/2018).

Pemusnahan barang bukti kejahatan yang dilakukan di halaman kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar diwarnai ledakan keras, Rabu (11/4/2018).

Akibatnya, dua orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Ledakan bersumber dari tempat pembakaran barang bukti kejahatan.

Daya ledak terbilang cukup keras karena menghancurkan kaca-kaca jendela kantor Kejari Makassar.

Baca juga: Ledakan di Kejari Makassar, 2 Orang Terluka

Saat ledakan terjadi, seluruh orang yang hadir dalam acara pemusnahan tersebut kaget dan berhamburan. Termasuk Kepala Kejari Makassar, Plt Wali Kota Makassar dan aparat kepolisian.

Wakil Kepala Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait mengatakan, dua orang terluka akibat ledakan itu. 

Penipuan Umrah

Kabid Humas Polda Sulsel menggelar konferensi pers terkait kasus penipuan umrah yang dilakukan PT Global Inspira Indonesia, Selasa (10/4/2018).KOMPAS.com/Hendra Cipto Kabid Humas Polda Sulsel menggelar konferensi pers terkait kasus penipuan umrah yang dilakukan PT Global Inspira Indonesia, Selasa (10/4/2018).

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sulawesi Selatan kembali membongkar penipuan umrah senilai Rp 100 miliar yang dilakukan biro perjalanan haji dan umrah.

Dalam kasus ini, polisi menangkap suami istri berinisial MED dan MS alias T. Keduanya merupakan komisaris utama biro perjalanan haji dan umrah PT Global Inspira Indonesia yang berkantor di Jalan Tupai, Makassar.

Baca juga: Penipuan Umrah di Makassar Kembali Dibongkar, Nilainya Sekitar Rp 100 Miliar

Kedua tersangka sejak tahun 2016 memasarkan paket promo umrah di bawah harga yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Namun, hingga tahun 2018, kedua tersangka tidak memberangkatkan calon jemaah yang telah melakukan pembayaran untuk menunaikan umrah ke tanah suci.

MEI

Viral Video Polisi Diduga Minta Uang Saat Tilang Pengendara

Oknum polantas di Kota Makassar diduga terima pungli dari seorang pengendara yang terkena tilang. KOMPAS.com/Hendra Cipto Oknum polantas di Kota Makassar diduga terima pungli dari seorang pengendara yang terkena tilang.

Video polisi yang diduga menerima pungli dari seorang pengendara di dalam sebuah pos di tepi jalan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, dua anggota Polantas terlihat berada di dalam pos penjagaan yang terletak di tepi jalan.

Salah seorang oknum polisi kemudian memanggil seorang ibu yang dikenai tilang.

Ibu yang terkena tilang itu pun lalu diminta menyerahkan uang secara sembunyi-sembunyi di balik meja. Ibu tersebut terlihat menyerahkan uang pecahan Rp 50.000 sebanyak dua lembar.

Baca juga: Viral, Video Polisi di Makassar Diduga Minta Uang Saat Tilang Pengendara

JUNI

Kapal karam, 16 penumpang tewas

Proses evakuasi korban kapal tenggelam di perairan Makassar,  Rabu (13/6/2018).KOMPAS.com/Hendra Cipto Proses evakuasi korban kapal tenggelam di perairan Makassar, Rabu (13/6/2018).

Kapal nelayan KM Arista yang karam di perairan Makassar, Rabu (13/6/2018), mengangkut 73 orang penumpang. Sebanyak 16 orang di antaranya meninggal dunia, 55 orang selamat.

Dua orang lainnya hilang dan masih dicari oleh Tim SAR Gabungan.

Humas Basarnas Makassar Hamsidar mengatakan, kapal karam saat sudah berjalan 5 mil dari Pelabuhan Rakyat Paotere ke Pulau Barrang Lompo

Baca juga: Kapal Karam di Makassar, Korban Tewas Bertambah Jadi 15 Orang

JULI

Kotak kosong menang dalam pilkada Makassar 2018

Tim pemenangan calon tunggal Appi-Cicu mengklaim menang dari kotak kosong di Pilkada Makassar dan melakukan konvoi kemenangan, Kamis (28/6/2018).KOMPAS.com/Hendra Cipto Tim pemenangan calon tunggal Appi-Cicu mengklaim menang dari kotak kosong di Pilkada Makassar dan melakukan konvoi kemenangan, Kamis (28/6/2018).

Calon tunggal pada Pilkada Kota Makassar 2018, yakni Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu), hanya meraih 264.245 suara atau 46,77 persen suara sah.

Adapun kotak kosong mendapatkan 300.795 suara atau 53,23 persen dari total suara sah sebanyak 565.040 suara.

Baca juga: KPU Tetapkan Kotak Kosong Sebagai Pemenang Pilkada Makassar 2018

Atas hal tersebut, KPU Kota Makassar menetapkan pemilihan kembali pada pilkada serentak berikutnya, yakni pada 2020.

"Karena tahun 2019 pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif digelar, maka pemilihan kepala daerah akan digelar pada 2020. Dengan begitu, Pilkada Makassar akan kembali digelar 2020," kata Komisioner KPU Makassar, Abdullah Mansur.

AGUSTUS

Satu Keluarga Tewas Dibakar Kartel Narkoba

Lima pelaku pembakaran rumah di Jl Tinumbu, Makassar ditangkap polisi.KOMPAS.com/Hendra Cipto Lima pelaku pembakaran rumah di Jl Tinumbu, Makassar ditangkap polisi.

Tiga rumah hangus terbakar di Jalan Tinumbu, Senin (6/8/2018), sekitar pukul 03.45 Wita. Dari kejadian itu, enam warga masih satu keluarga dalam satu rumah tewas terpanggang.

Mereka terdiri dari kakek, nenek, sepupu dan cucu, H Sanusi (70), Hj Bondeng (60), Hj Musdalifa, (40) Namira Ramadina (21), Muhammad Fahri (25), dan Ijas (5).

Baca juga: Satu Keluarga di Makassar Tewas Dibakar oleh Kartel Narkoba

Polisi menangkap lima orang yang diduga pelaku pembakaran rumah itu dan menahan mereka di sel Markas Polrestabes Makassar. Mereka merupakan jaringan kartel narkoba di Makassar.

Polisi juga masih mengejar beberapa pelaku lainnya yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku pembakaran rumah adalah Akbar Ampuh (32), Andi Ilham Agsari (23), Wandi (23), Haidir Muttalib (25), dan Riswan Idris (23).

Kepala Polrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar yang dikonfirmasi, Selasa (14/8/2018), menegaskan, kasus pembakaran rumah tersebut bermotif utang narkoba. Salah satu dari enam korban tewas kebakaran berutang narkoba sebesar Rp 10 juta.

SEPTEMBER

Tiga bocah disekap bersama binatang

Dua bocah yang disekap bersama binatang oleh ibu tirinya berhasil diamankan petugas Satgas dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.  KOMPAS.com/Hendra Cipto Dua bocah yang disekap bersama binatang oleh ibu tirinya berhasil diamankan petugas Satgas dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kasus tiga bocah disekap bersama binatang oleh ibu angkatnya, Meilania Detaly alias Acci alias Memei alias Gensel (40), di sebuah rumah toko (ruko) yang di Jalan Mirah Seruni, Kecamatan Panakukang, Makassar, akhirnya terbongkar.

Kasus ini terkuak setelah ketiganya, yakni OW (11) bocah laki-laki, US (5) anak perempuan, dan bocah laki-laki DV (2 tahun 6 bulan) berusaha kabur dari ruko tempatnya disekap saat ditinggal pergi ibu angkatnya, Minggu (16/9/2018) malam.

Baca juga: Ini Kisah Lengkap Ibu Angkat Sekap Tiga Anaknya Bersama Binatang

Di ruko berlantai tiga yang disewa Memei, ketiga bocah itu disekap bersama binatang, antara lain anjing.

Lantai 1 ruko itu dijadikan butik, lantai 2 dijadikan tempat tinggal, dan di lantai 3 digunakan tempat penyimpanan 6 ekor anjing dan beberapa ekor kucing.

OKTOBER

Joki tes CPNS Kemenkumham ditangkap

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky SondaniKOMPAS.com/Hendra Ciptto Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani

Martinus (21) ditangkap Jajaran Polda Sulawesi Selatan setelah kedapatan menjadi joki pada pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil ( CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di Makassar, Minggu (28/10/2018) siang. 

Warga Jalan Pasar Baru Sunter, Jakarta Utara itu menjadi joki untuk Musriadi, warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan saat  tes CPNS Kemenkumham yang berlangsung di Kantor RRI Jalan Riburane, Kota Makassar. 

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani mengatakan, Martinus ditangkap saat panitia melakukan verifikasi KTP dan kartu ujian CPNS. 

Baca juga: Joki Tes CPNS Kemenkumham Ditangkap di Makassar

 

NOVEMBER

Soft launching Makassar New Port

Proyek pembangunan New Makassar Port.Kompas.com/Mutia Fauzia Proyek pembangunan New Makassar Port.

Proyek Strategis Nasional (PSN), Makassar New Port (MNP) Tahap I Paket A senilai Rp 2,51 triliun telah bisa digunakan.

Soft launching pelabuhan kargo di tengah laut di Makassar ini diawali dengan ekspor rumput laut, kayu olahan, dan biji kopi ke Eropa dan Amerika Serikat ( AS), Jumat (2/11/2018) siang.

Soft launching ini dihadiri dan diresmikan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) se- Sulsel. 

Baca juga: Soft Launching Makassar New Port Diawali Ekspor ke Eropa dan AS

 

DESEMBER

Uji coba tilang elektronik

Ilustrasi CCTV lalu lintas. MAULANA MAHARDHIKA Ilustrasi CCTV lalu lintas.
Setelah Jakarta, kini Kota Makassar memberlakukan tilang elektronik dengan bukti rekaman kamera pengintai CCTV.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani dalam keterangan tertulisnya mengatakan, uji coba tilang elektronik di Kota Makassar ini dimulai pada Selasa (18/12/2018) hingga Minggu (23/12/2018).

Baca juga: Selasa, Makassar Uji Coba Tilang Elektronik

Sedangkan penerapan resminya dimulai pada Senin (24/12/2018). Target kamera CCTV yang terpasang di sejumlah ruas jalan di Kota Makassar sebanyak 100 unit.

“Jadi selama seminggu, kami lakukan uji coba dan sosialisasi. Nanti pada 24 Desember 2018, baru akan penindakan sekaligus launching tilang elektronik dengan bukti elektronik/CCTV ETLE (Elektronik Traffic Low Enforcement),” katanya. 

Sumber Kompas.com (Hendra Cipto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com