MAKASSAR, KOMPAS.com - Kisah bocah Alum Langone Avalos (7) yang diculik oleh ayahnya sendiri, Jorge Gabriel Langone (42) bersama kekasihnya, Candela Gutierrez (33), mempunyai cerita panjang, bertualang dari negara asalnya di Argentina hingga diamankan di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Setelah menculik Alum sepulang dari sekolahnya di Argentina, Jorge bersama kekasihnya itu membawa anaknya keliling beberapa negara di Asia. Sebelum masuk ke Indonesia, Jorge yang merupakan seniman ini membawa anaknya itu berkeliling di negara Malaysia.
Kisah perjalanan ketiganya pun terbilang nekat. Mereka berpindah-pindah negara di dunia selama delapan bulan tanpa dibekali dokumen resmi atau paspor ke Imigrasian. Bahkan, mereka sesampainya di Indonesia pun mengemis dan berharap belas kasihan dari orang agar bisa tinggal numpang tidur dan makan.
Kisah perjalanan Alum pun ini diungkapkan Wakapolda Sulsel, Brigjen Polisi Guntur Laupe saat menggelar konfrensi pers di kantornya di Makassar, Rabu (7/2/2018).
"Pokoknya, Jorge dan Candela ini membawa Alum keliling beberapa negara. Terakhir Jorge membawa anaknya ke Malaysia sebelum dia masuk Indonesia. Mereka masuk Indonesia pun tanpa dilengkapi dokumen dari ke Imigrasian. Bahkan, ketiganya sempat ke Jakarta," katanya.
Baca juga : Polisi Terima Red Notice Cari WN Argentina yang Culik Anak 7 Tahun
Dari Jakarta, lanjut Guntur, ketiganya ke Kota Makassar. Dari Makassar, mereka pun melakukan perjalanan ke Kabupaten Toraja Utara yang berjarak sekitar 400 kilometer.
"Selama perjalanan, mereka tidak mempunyai uang. Jadi numpang kendaraan, kemudian lanjut berjalan kaki dan numpang lagi hingga tiba di Kabupaten Toraja Utara. Mereka juga mengemis agar bisa mendapatkan makanan," tuturnya.
Guntur menuturkan, ketiganya baru tiba di Kabupaten Toraja Utara dua hari sebelum diamankan oleh Polres Toraja, Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 10.00 Wita. Ketiganya diamankan saat sedang makan di sebuah rumah makan di salah satu kawasan wisata di Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.
"Kita tidak tahulah kenapa berada di rumah makan, sedangkan mereka tidak mempunyai uang. Tinggalnya pun kami belum tahu, tapi katanya numpang tinggal di rumah-rumah warga," tandasnya.
Kisah perjalanan mereka berakhir setelah polisi Indonesia berhasil melakukan pelacakan. Polres Toraja Utara pun langsung mengamankan ketiganya dan membawa mereka ke Makassar untuk diserahkan ke Kedutaan Argentina.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan