Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Porsi PAD Kabupaten dan Kota Jadi 66 Persen, Gubernur Herman Deru: Bertambah Pula Tanggung Jawabnya

Kompas.com - 24/08/2023, 09:50 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta pemerintah daerah (pemda) meningkatkan kinerja dalam menyikapi Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD).

Herman mengatakan, perubahan regulasi dapat membuat kabupaten dan Kota lebih optimal dalam mengelola pendapatan asli daerah (PAD) agar diperuntukan untuk masyarakat.

"Perubahan regulasi ini akan menjadikan PAD kabupaten/kota bertambah, termasuk bertambah juga tanggung jawabnya,” katanya.

Dia mengatakan itu saat menjadi keynote speaker dalam Focus Group Discussion (FGD) “Diskusi Terarah tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Koordinasi Penyelarasan Penyusunan Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota” di Ballromm Hotel Aryaduta Palembang, Sumsel, Rabu (23/8/2023).

Kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD. 

Baca juga: Bahas Indonesia Emas 2045, Wakil Gubernur Sumsel Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

Herman menjelasakan, aturan baru memuat porsi PAD yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 

“Yang tadinya PAD dibagi 70 persen ke provinsi dan 30 persen ke kabupaten/kota, sekarang menjadi 66 persen PAD dibagi ke kabupaten/kota dan 34 persennya ke provinsi,” jelasnya dalam siaran pers, Kamis (24/8/2023). .

Oleh karena itu, dia berharap, pemerintah kabupaten (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot) dapat memberikan service atau pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. 

Herman mencontohkan, salah satu upaya yang dapat diberikan adalah reward dalam penyediaan infrastruktur yang baik kepada masyarakat.

“Saya minta pemkab dan pemkot bisa memberikan service yang baik melalui pembangunan infrastruktur jalan karena potensi PAD yang didapat kabupaten/kota semakin besar," ujarnya.

Baca juga: Api di TPA Sukawinatan Belum Padam, Gubernur Sumsel Kerahkan Dua Helikopter Water Bombing

Dia juga meminta pemda menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mengetahui perpajakan dalam menyikapi regulasi UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD.

"Kesiapan SDM harus diutamakan karena banyak yang harus dipelajari, bukan hanya UU, peraturan daerah (perda), tetapi juga esensi dan pelayanannya," ucapnya.

Acara Focus Group Discussion (FGD) ?Diskusi Terarah tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Koordinasi Penyelarasan Penyusunan Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota? di Ballromm Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (23/8/2023).
DOK. Humas Pemprov Sumsel Acara Focus Group Discussion (FGD) ?Diskusi Terarah tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Koordinasi Penyelarasan Penyusunan Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota? di Ballromm Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (23/8/2023).

Terkait penambahan porsi untuk pemda, Herman menegaskan, regulasi tersebut tidak akan menjadi hambatan bagi peningkatan PAD Provinsi Sumsel.

"Kami tidak kehilangan potensi PAD di Sumsel karena kabupaten dan kota masih berada di Provinsi Sumsel,” ujarnya.

Herman juga menilai, potensi PAD Sumsel masih banyak dan bisa ditingkatkan, salah satunya dengan cara menertibkan masyarakat yang tidak disiplin dalam membayar pajak.

Baca juga: Gubernur Herman Deru Sebut IPAL Sei Selayur Bisa Edukasi Masyarakat untuk Hidup Sehat dan Bersih

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com